Kebebasan Berekspresi Indonesia Lebih Ramah Daripada Singapura

21 Mei 2022 09:10

GenPI.co - Peneliti Centra Initiative Erwin Natosmal Oemar menyebut standar berekspresi di Indonesia lebih ramah daripada Singapura.

Dia mengatakan itu terkait menyoroti tindakan negara semenanjung Malaya itu terhadap Ustaz Abdul Somad (UAS).

Seperti diketahui, sebelumnya UAS dikabarkan tidak diperbolehkan masuk ke Singapura lantaran dianggap pro-ekstremis di dalam ceramahnya.

BACA JUGA:  Kasus Penolakan UAS Bukan Urusan Negara, Kata Boni Hargens

"Pengaturan soal kebebasan ekspresi merupakan otonomi dari masing-masing negara," ujar Erwin kepada GenPI.co, Jumat (20/5).

Erwin juga mengatakan Indonesia harus patuh meskipun piagam ASEAN Charter menjamin WNI untuk mengunjungi negara-negara Asia Tenggara.

BACA JUGA:  Boni Hargens Sebut UAS Bisa Jadi Ancaman Bagi Singapura

"(Namun) Indonesia harus menghormati hukum yang ada di Singapura," ucapnya.

Menurut Erwin, duduk permasalahan yang menyangkut UAS bukan soal ekstremis, melainkan standar kebebasan berekspresi.

BACA JUGA:  Buntut UAS Dideportasi, Puluhan Massa Kepung Kedubes Singapura

"Suka tidak suka, bisa kita katakan Indonesia dianggap lebih ramah dalam membuka ruang kebebasan berekspresi dibandingkan Singapura," ujar Erwin.

Seperti diketahui, sebelumnya UAS sudah menglarifikasikan tuduhan pemerintah Singapura yang menyebutnya ekstrimis.

UAS juga mengatakan tidak akan berhenti mengajarkan ajaran Islam hanya karena disebut ekstremis.

"Biarlah semua orang mengatakan itu, karena itu bagian dari ajaran agama, saya akan tetap mengajar," ujar UAS di kanal YouTube Refly Harun, Kamis (19/5).(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred Reporter: Panji

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co