Figur Hebat Belum Tentu Bisa Menjadi Presiden, Kata Guru Besar UI

11 Juni 2022 20:20

GenPI.co - Guru Besar Psikologi Politik Universitas Indonesia Hamdi Muluk mengatakan orang yang kemampuan presidensialnya hebat belum tentu mampu menjadi presiden.

Menurut Hamdi, orang dengan kemampuan presidensial mumpuni harus dibarengi dengan popularitas yang tinggi juga agar bisa menjadi presiden.

Dia mencontohkan hal itu terjadi kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani.

BACA JUGA:  Masinton Geram, Ada Menteri Nggak Punya Partai Tapi Sibuk Nyapres

"Sri Mulyani kurang capable apa? Kemampuan demokratis dia mampu menjadi presiden cuma apa boleh buat elektabilitasnya rendah," ujar Hamdi Muluk di Jakarta, Kamis (9/6).

Hamdi Muluk menyatakan bakal sulit untuk mendongkrak elektabilitas Sri Mulyani di masyarakat selama 75 hari masa kampanye.

BACA JUGA:  PSI Minta Pendukung Ganjar Pranowo Waspada, Nama Ahok Disebut

Sebab, Sri Mulyani juga kurang populer dalam konteks politik.

Sementara itu, Hamdi mengungkapkan tak semua figur yang sangat populer bisa menjadi calon presiden.

BACA JUGA:  Baru Kali Ini Luhut Pandjaitan Menangis, Oh Ternyata

Dia mencontohkan artis Raffi Ahmad yang sangat populer, tetapi tidak bisa maju sebagai calon presiden.

Sebab, dia tidak masuk partai politik yang merupakan syarat utama mengusung capres.

"Semua itu dilihat lagi konteks politiknya," ungkapnya.

Hamdi Muluk mengatakan bias popularitas masih menjadi tolak ukur dalam demokrasi Indonesia.

Oleh karena itu, dia tak heran jika hanya ada nama 3 sosok kuat capres di masyarakat, seperti Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. (*)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cahaya Reporter: Ferry Budi Saputra

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co