GenPI.co - Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun menilai bahwa duet Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024 sulit terjadi.
Pasalnya, Ketua Umum Nasdem Surya Paloh dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sedang terlibat perang dingin.
Refly menyayangkan hal tersebut, sebab duet Anies dan Ganjar Pranowo bisa menyatukan polarisasi di masyarakat.
“Kedua tokoh itu jadi objek bully dari masing-masing pendukung yang berseberangan pemahamannya,” ujarnya dilansir dari kanl YouTube Refly Harun, Selasa (5/7).
Menurut Refly, ada beberapa alasan duet Anies-Ganjar sulit terwujud.
Pertama, kedua sosok tersebut tak berada di dalam satu pandangan politik.
“Meskipun begitu, jika keduanya dipasangan oleh partai pengunsung, kemungkinan akan nurut saja,” paparnya.
Kedua, soal siapa pihak yang mengusung Anies dan Ganjar.
“Satu-satunya tokoh istana yang mengusung Anies adalah Surya Paloh. Apakah Surya Paloh bisa ke Jokowi? Mungkin bisa. Namun, akan sulit ke Megawati,” tuturnya.
Oleh karena itu, Refly menyarankan agar dua tokoh yang sulit bersatu sebaiknya tak dipaksakan untuk maju sebagai pasangan duet.
“Kita lakukan saja pemilihan presiden yang genuine, sehingga apa pun hasilnya, bisa kita syukuri sebagai suatu kenikmatan,” ujarnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News