GenPI.co - Direktur Lingkar Madani Indonesia (Lima Indonesia) Ray Rangkuti mengaku kurang setuju dengan niat PKS menggugat presidential threshold 20 persen.
Sebelumnya Ketum PKS Ahmad Syaikhu mengatakan pihaknya hanya meminta pengurangan angka presidential threshold dalam interval 7-9 persen saja.
PKS juga mengaku merasa dirugikan dengan angka 20 persen lantaran tidak bisa mencalonkan capres dan cawapres pilihannya dalam Pilpres 2024.
“Terkait substansinya, saya kurang setuju kalau mereka hanya ingin menurunkan angka presidential threshold saja,” ujar Ray kepada GenPI.co, Minggu (10/7).
Menurutnya, hal tersebut sangat tidak tepat. Ray juga menilai PKS tetap setuju dengan presidensial threshold dengan syarat angka yang lebih rendah.
“Jadi, makin aneh lagi. Mestinya hanya ada 2 catatan. Mereka menolak atau menerimanya,” tuturnya.
Ray juga mengatakan seharusnya PKS menolak keberadaan presidential threshold tersebut.
“Itu hanya permainan saja kalau PKS mengatakan boleh asalkan angkanya 7-9 persen,” kata Ray.
Dirinya lantas menyarankan PKS untuk menuntut penurunan angka di DPR saja sebagai parpol yang bertengger di parlemen.
“Perjuangannya ada di DPR, bukan di MK. Kalau sudah di parlemen, ya itulah tugas parpol untuk melakukan advokasi kebijakan,” ujar Ray Rangkuti.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News