GenPI.co - Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno mengatakan pemilihan calon wakil presiden (cawapres) menentukan elektabilitas pasangan calon presiden (capres) pada Pemilu 2024.
"Elektabilitas tokoh-tokoh capres saat ini belum ada yang mencapai angka psikologis, yakni 40 persen," ujarnya di Jakarta, Selasa (12/7/2022).
Hasil survei Parameter Politik Indonesia yang dilakukan pada 15-29 Juni 2022 menunjukkan rata-rata elektabilitas beberapa tokoh yang dianggap capres berada di angka 20 sampai dengan 30 persen.
Pemilihan cawapres pun menjadi variabel penting dalam menentukan sosok capres yang berpeluang untuk memenangkan kontestasi Pilpres 2024.
Adi mengatakan bahwa kesalahan dalam memilih pasangan cawapres akan membuat capres agak berat untuk menang.
Sementara itu, pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin mengatakan pemilihan posisi cawapres penting bagi capres.
"Posisi cawapres berperan sebagai figur atau karakter untuk menutupi kekurangan karakter atau mendongkrak elektabilitas yang dimiliki pasangan capres," ujarnya.
Ujang mencontohkan, Presiden Joko Widodo memilih KH Ma'ruf Amin sebagai pasangan cawapresnya untuk menutupi kekurangan dalam isu agama pada Pemilu 2019.
Peluang para capres yang berlaga tergantung pada pasangan cawapres yang dipilih saat Pemilu 2024, papar dia.
Ujang mengatakan saat ini para tokoh politik masih mempromosikan diri kepada masyarakat sebagai capres potensial untuk Pemilu 2024.
"Belum terlihat siapa sosok capres yang berpeluang besar memenangkan Pemilu 2024," tuturnya. (antara)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News