GenPI.co - Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Choirul Anam mengaku tak melihat kejanggalan di dalam video rekaman CCTV yang menjadi barang bukti kematian Brigadir J.
Sebelumnya, Choirul mengaku diperlihatkan 20 video rekaman dari berbagai CCTV yang merekam aktivitas romongan Irjen Ferdy Sambo dari Magelang-Jakarta.
"Video itu dijelaskan secara scientific. Apakah video itu ada editing? Tidak ada secara scientific," ujar Choirul di kantor Komnas HAM, Rabu (27/7/2022).
Selain itu, dirinya tidak khawatir jika ada kerangka berbeda antara video.
Sebab, ada mekanisme kalibrasi yang akan memperjelas urutannya.
"Ada mekanisme kalibrasi, Nanti dijelaskan bagaimana mekanisme kalibrasinya. Setelah itu, barulah kami tonton videonya," jelas dia.
Saat menonton video tersebut, Choirul juga menyebutkan rombongan Ferdy Sambo, termasuk Brigadir J tampak sehat.
"Kami tonton videonya. Bagaimana orang-orang di dalam mobil? Bagaimana mobil yang terekam CCTV? Semuanya dalam kondisi baik," ungkapnya.
Komnas HAM juga mengaku akan menelisik 2 buah HP untuk mendapatkan bukti lain.
Menurut Choirul, pihaknya akan menggunakan call data record.
"Call data record untuk mengecek. GSM siapa dengan siapa. Ada lagi mekanisme yang lain untuk mengecek hubungan tapi bukan GSM dengan GSM," tutur Choirul.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News