3 Temuan Komnas HAM atas Kematian Brigadir J, Ungkap Fakta CCTV

29 Juli 2022 14:10

GenPI.co - Pemeriksaan sejumlah saksi atas kematian Brigadir Brigadir Yosua Hutabarat atau Brigadir J sudah selelsai dilaksanakan oleh Komnas HAM, Kamis (28/7).

Menurut keterangan Komisioner Komnas HAM Choirul Anam, pihaknya akhirnya menemukan sejumlah fakta baru dari lokasi kejadian perkara di rumah Irjen Ferdy Sambo, Kompleks Polri Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan.

Selengkapnya, berikut penjelasan temuan Komnas HAM atas kematian Brigadir J:

1. CCTV Perjalanan Magelang - Jakarta

BACA JUGA:  Begini Kedekatan serta Kasih Sayang Brigadir J dan Ferdy Sambo

Choirul Anam menerangkan rekaman video memperlihatkan Brigadir J masih hidup saat tiba di Duren Tiga sepulangnya dari Magelang, Jawa Tengah, Jumat (8/7) itu.

"Kami diperlihatkan 20 video dari Magelang sampai area Duren Tiga, bahkan sampai Rumah Sakit Kramat Jati," katanya.

BACA JUGA:  Awasi Ekshumasi Jenazah Brigadir J, Komnas HAM Bilang Begini

Dalam video itu, lanjut Anam, ada bagian yang memperlihatkan ada Irjen Ferdy Sambo datang dan masuk terlebih dahulu ke dalam rumahnya.

Beberapa waktu kemudian ada rombongan dari Magelang, antara lain ada Brigadir J dan Putri Candrawathi.

BACA JUGA:  Komnas HAM Usut Senjata Penembakan Brigadir J Lewat Uji Balistik

"Di situ terlihat ada Ibu Putri, ada Brigadir Yosua, dia masih hidup sampai di Duren Tiga,” ungkap Anam.

2. Tes PCR di Rumah Ferdy Sambo

Anam menjelaskan hasil pemeriksaan pada 20 rekaman CCTV merekam adanya aktivitas bersama berupa tes PCR di rumah Kadiv Propam nonaktif Irjen Ferdy Sambo.

Aktivitas tes PCR itu dilakukan Ferdy Sambo bersama sang istri Putri Candrawathi, Brigadir J, hingga Bharada E.

Tes PCR bersama itu dilakukan sebelum terjadi insiden yang menewaskan Brigadir J.

"Siapa saja? Semua. Termasuk almarhum Brigadir Yosua," kata Anam di kantor Komnas HAM, Rabu (27/7).

Dia menyebutkan aktivitas tersebut terjadi setelah asar menjelang magrib.

3. Ditemukan Data Cell Dump

Berdasarkan pemeriksaan, Anam juga menyebutkan pihaknya telah mengantongi informasi data cell dump dari tim Siber Bareskrim Polri terkait kasus penembakan Brigadir J.

Menurut Anam, data cell dump tersebut menunjukkan aktivitas para pihak sebelum kejadian baku tembak di rumah Irjen Ferdy Sambo.

Data cell dump sendiri adalah upaya untuk mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya di telepon seluler tentang apa yang dimiliki.

Baik data panggilan, pesan, situs web yang dikunjungi, gambar, video, info, aplikasi, dan banyak lagi.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Hafid Arsyid

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co