Kapolri Listyo Sigit Dicecar Pol-polan Soal Kasus Irjen Ferdy Sambo, Isinya Menohok!

25 Agustus 2022 06:45

GenPI.co - Anggota Komisi III DPR RI Trimedya Panjaitan tegas meminta Kapolri Listyo Sigit Prabowo segera membuka motif pembunuhan yang dilakukan Mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo terhadap Brigadir J.

Hal tersebut diungkapkan Trimedya Panjaitan dalam rapat dengar pendapat (rdp) bersama Kapolri di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (24/8).

Menurut Trimedya Panjaitan, perkembangan kasus pembunuhan tersebut akan menuju proses persidangan.

BACA JUGA:  Buya Yahya Beber Penyebab Rezeki Seret, Jangan Lakukan 3 Hal Ini

Oleh sebab itu, Trimedya Panjaitan menilai motif pembunuhan tetap perlu dibeberkan.

"Sebenarnya (perlu, red) disebutkan juga. Sampaikan saja supaya semua terang benderang kalau enggak ada yang terlalu luar biasa, ya," kata Trimedya Panjaitan.

BACA JUGA:  Kapolda Irjen Fadil Imran Didesak Mundur, Alasannya Menohok

Sementara itu, anggota Komisi III Adies Kadir juga mengatakan hal serupa terkait pentingnya penjelasan motif dibeberkan lantaran pubik ingin tahu alasan Sambo merancang pembunuhan Brigadir J.

"Jangan sampai jadi pertanyaan di masyarakat. Kenapa tunggu di persidangan? Kasus lain bisa dibuka. Apa motifnya sehingga masyarakat menunggu?" kata Adies Kadir.

BACA JUGA:  Awas! Hoki Kian Jauh, Cek Cuan Zodiak Virgo, Aries, Scorpio

Selain itu, Kapolri Listyo Sigit juga dicecar pol-polan oleh anggota Komisi III Yakobus Jacki Uly soal kebohongan Polri.

Inspektur jenderal purnawirawan Polri itu menyentil Kapolri Listyo Sigit Prabowo yang pada awal keterangan institusi menyebutkan pelakunya ialah Bharada E.

"Kasus ini sebenarnya hanya memerlukan kejantanan atau keberanian dari seseorang yang melakukan kejahatan ini," kata Yakobus.

Menurut Yakobus, terduga pelaku yang menyebabkan Brigadir J tewas, tidak terbuka sejak awal dan merancang skenario.

Buntutnya, banyak anggota Polri terlibat dalam skenario palsu di kasus tewasnya Brigadir J.

"Bohong yang saya lihat di sini, bohong yang tidak masuk akal," jelas eks Kapolda NTT.

Yakobus pun kemudian mengungkapkan narasi bohong di awal kasus tewasnya Brigadir J itu menggelikan.

Yakobus menyebutkan, awalnya polisi menarasikan Richard Eliezer atau Bharada E sebagai penembak jitu di satuan Brimob.

"Orang dikatakan sniper dari Brimob. Saya tertawa, pak," jelas Yakobus mengarahkan pembicaraan kepada Kapolri.

Seperti diketahui, polisi di awal kasus menyebut perkara tewasnya Brigadir J akibat baku tembak dengan Bharada E.

Dalam skenarionya, Bharada E bisa menembak Brigadir J tanpa salah dalam peristiwa baku tembak.

Sementara itu, arah tembakan Brigadir J tidak satu pun mengenai sasaran.

Merespons hal itu, Yakobus yang memiliki pengalaman di kepolisian, merasa terganggu dengan narasi Bharada E dianggap sebagai penembak jitu. Apalagi, anggota Brimob itu baru menjadi anggota Polri.

"Saya ini tiga tahun menjadi instruktur di Brimob, pak. kalau lihat begini, bohongnya tidak jelas," kata Yakobus. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co