GenPI.co - Komisioner Komnas HAM Choirul Anam mengatakan pihaknya akan bergerak atas dasar temuan faktanya sendiri tanpa melihat hasil yang didapatkan pihak lain.
Hal tersebut dia ucapkan untuk menyoroti soal Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) yang sudah mengeluarkan rekomendasi soal tragedi Kanjuruhan.
“Yang pasti ini karakternya Komnas HAM,” ujar Anam kepada GenPI.co, Selasa (18/10).
Menurutnya, pihak Komnas HAM akan fokus dalam menelusuri dinamika yang terjadi di lapangan untuk menelusururi siapa yang bertanggung jawab atas insiden tersebut.
“Siapa yang bertanggung jawab dan siapa yang memiliki otoritas pengambil keputusan. Itu yang kami sedang sasar,” tuturnya.
Dirinya juga enggan mengomentari cara kerja TGIPF. Sebab, menurutnya, Komnas HAM memiliki cara yang berbeda dalam membedah kasus tersebut.
“Kami tidak bisa komentar karena itu dapurnya orang lain. Kami punya dapur sendiri,” ujar Anam.
Lebih lanjut, Anam meyakini peristiwa dan kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang diakibatkan oleh tembakan gas air mata.
Dirinya berkata demikian lantaran sudah melakukan pendalaman soal rencana pengamanan, prakondisi, mendapatkan beberapa dokumen, termasuk dokumen kunci.
“Sampai detik ini, kami meyakini bahwa problem utama dari peristiwa Kanjuruhan adalah penggunaan gas air mata,” tandas Anam. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News