Pengemudi Ambulans Terkejut Pertama Kali Melihat Jenazah Brigadir J

08 November 2022 17:30

GenPI.co - Pengemudi Ambulans Ahmad Syahrul mengaku terkejut saat pertama kali melihat jenazah Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.

Hal itu diungkapkannya saat bersaksi di persidangan terdakwa Kuat Maruf, Ricky Rizal, dan Bharada Richard Eliezer di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (7/11).

Syahrul menerangkan awalnya mendapat panggilan dari call center kantornya.

BACA JUGA:  Ridwan Soplanit Beber Alasan Tak Langsung Amankan CCTV di Sekitar Rumah Ferdy Sambo

"Pukul 19.08 WIB, saya dikirim lokasi penjemputan, lalu menuju ke lokasi," ucap dia saat persidangan, Senin (7/11).

Syahrul mengaku pada saat itu belum mengetahui lokasi yang dituju dan tiba-tiba saja pukul 19.13 WIB ada nomor tak dikenal chat dirinya.

BACA JUGA:  Diinterogasi, Eks Kanit Polres Jaksel Tak Tahu Soal Pelecehan Istri Ferdy Sambo

"WhatsApp saya meminta share live lokasi, lalu pukul 19.14 WIB saya kirim," ungkap dia.

Syahrul menjelaskan saat itu berangkat dari Pancoran Barat 7, kemudian melewati Tegal Parang, dan tiba di lokasi penjemputan yang dikirim.

BACA JUGA:  Ferdy Sambo ke Polres Jaksel: Jangan Kencang-Kencang, Richard Bela Keluarga Saya

Dia menyampaikan saat berada di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan, ada orang yang enggak dikenal mengetok kaca mobil.

"Dia bilang, 'Mas, sini, saya yang memesan ambulans,' Saya langsung mengikuti orang yang mengendarai motor itu," ujarnya.

Saat ingin memasuki komplek, Syahrul mengatakan sempat ditanya salah satu anggota provost di gapura.

Dia diberhentikan dan ditanyai tujuannya dan menjawab mendapat arahan dari kantor untuk menjemput di titik lokasi.

Setelah menunjukkan bukti, Syahrul kemudian diperbolehkan masuk ke dalam komplek.

Dia mengatakan provost yang ditemuinya juga meminta tolong agar semua protokol ambulans dan sirine dimatikan.

"Saya kemudian mengikuti arahan dari provost dan jalan lagi menuju lokasi. Sampai di titik penjemputan memang sudah banyak orang. Saya memarkirkan mobil masuk ke dalam garasi," tuturnya.

Sesudah memarkirkan mobil, Syahrul kemudian turun untuk membuka pintu belakang.

Akan tetapi, dia tak bisa mengeluarkan tempat tidur karena terhalang dua mobil di garasi.

"Jadi, tempat tidur enggak muat, lalu saya ambil tandu untuk evakuasi," terangnya.

Setelah mendapat izin dari petugas di lokasi untuk membawa tandu, Syahrul langsung masuk ke dalam rumah.

"Sampai di dalam rumah, saya kaget karena ramai dan banyak juga kamera," ungkapnya.

Syahrul menjelaskan dirinya diminta menunggu di depan kaca dekat kolam ikan.

"Saya berdiri diam di kaca menunggu arahan. Setelah itu, petugas datang minta tolong membantu evakuasi," kata dia.

Syahrul menyebut belum mengetahui ternyata ada jenazah di dalam rumah Duren Tiga tersebut.

"Saya bilang, 'Yang sakit mana, Pak?' Petugas bilang jalan saja, lalu saya melewati garis police line, dan saya terkejut ada satu jasad jenazah di samping tangga," tuturnya.

Syahrul menerangkan saat itu jasad sudah tergeletak di lantai berlumuran darah.

Pada akhirnya, dia mengangkut jasad Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J ke mobil ambulans untuk dibawa ke rumah sakit. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co