Johan Tehuayo Dukung Manuver Jokowi, Pilpres 2024 Aman Terkendali

11 November 2022 15:18

GenPI.co - Johan Tehuayo selaku pengamat politik dari Universitas Pattimura memberikan dukungan terkait manuver yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) jelang Pilpres 2024.

Sebelumnya, Jokowi meminta para elite partai politik agar saling memuji dengan persaingan sehat di Pemilu dan Pilpres 2024 mendatang.

Hal tersebut pun disambut baik oleh Tehuayo. Dirinya menilai Jokowi mencoba untuk menciptakan stabilitas politik, stabilitas pemerintahan dan stabilitas keamanan jelang Pemilu.

BACA JUGA:  Jokowi Sebut Jatah Prabowo Jadi Presiden, Ray: Pilpres 2024 Bisa Diisi 3 Paslon

Bila hal tersebut sesuai dengan rencana Jokowi, maka Pilpres 2024 akan berlangsung aman terkendali.

“Jadi Pak Jokowi sebagai presiden atau kepala negara memang harus menyampaikan kepada Parpol dalam rangka menciptakan stabilitas politik, stabilitas pemerintah dan keamanan," ucap Tehuayo dari rilis yang diterima GenPI.co, Jumat (11/11).

BACA JUGA:  Seharusnya Jokowi Tak Dukung Siapa-siapa dalam Pilpres 2024, Kata Pengamat

Lebih lanjut, Tehuayo sendiri juga membandingkan dengan kondisi Pilpres atau Pemilu yang sebelumnya telah terjadi.

Dirinya menilai, beberapa Pemilu yang telah dilewati terdapat beberapa partai politik yang terjebak dalam politik identitas.

BACA JUGA:  Pengamat Minta Masyarakat Hati-hati Pilih Capres pada Pilpres 2024

"Karena kalau dilihat beberapa Pemilu lalu, misalnya Pemilu 2019, ada banyak Parpol yang terjebak dalam politik identitas," tambahnya.

Tehuayo menilai politik identitas tidak bisa dihindarkan dalam momen politik, karena hal tersebut sudah menjadi sebuah realitas politik di tengah-tengah masyarakat.

Bahkan, politik identitas juga terjadi di negara-negara luar alias tidak hanya di Indonesia saja.

Hal itulah yang tengah Jokowi coba hindari jelang Pemilu dan Pilpres 2024 mendatang.

“Jadi sebenarnya politik identitas ini tidak bisa indirect, ini adalah sebuah realitas politik. Sehingga Jokowi mencoba membangun harmonisasi di kalangan partai politik dalam rangka menghadapi Pemilu, dengan tujuan kompetisinya itu adalah kompetisi yang rasional, itu poinnya,” jelas Tehuayo.

Dalam konteks politik setiap pemilihan umum, politik identitas merupakan sebuah realitas yang tidak bisa dihindari.

Tehuayo menilai bila bicara soal politik identitas, ada keterlibatan etnis, suku, ras dan agama, sehingga Parpol maupun politisi bisa terjebak dalam kondisi tersebut.

“Kalau kita bicara soal perilaku politik, ada berbagai faktor yang mempengaruhi perilaku setiap individu, misalnya kita bicara pendekatan sosiologis. Kalau faktor ini kan individu atau kelompok dalam masyarakat lebih cenderung menentukan pilihan politiknya yang dipengaruhi oleh faktor pengelompokan dalam masyarakat itu sendiri. Misalnya soal etnis, suku, ras atau agama, itu sebuah realitas politik yang kita tidak bisa hindari,” papar Tehuayo.

Berangkat dari hal itu, Presiden Jokowi memberikan peringatan kepada setiap Parpol dalam menentukan sikap dan mengusung para kandidatnya, baik Capres, Caleg hingga Calkada dengan mengutamakan kualitas agar Pemilu 2024 nanti berjalan aman dan sehat.

“Jadi kalau peringatan Pak Jokowi memang itu sebagai pernyataan politik dalam rangka bagaimana membangun Pemilu ini secara demokratis, Pemilu yang transparan, Pemilu yang akuntabel, jujur dan adil. Itu yang diharapkannya,” ungkap Tehuayo.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cosmas Bayu

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co