GenPI.co - Pengamat Politik Dedi Kurnia Syah Putra menduga ada tekanan dari luar yang menyebabkan deklarasi koalisi Partai NasDem, PKS dan Partai Demokrat batal dilaksanakan.
Menurutnya, hal tersebut sudah terjadi sejak NasDem mengusung Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden.
“Mereka mendapat respons sengit dari PDIP. Selain itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga menyatakan bahwa partai harus hati-hati dalam memilih capres,” ujar Dedi kepada GenPI.co, Jumat (11/11).
Dirinya juga menduga pernyataan Jokowi yang memberikan dukungan kepada Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto memberi tekanan kepada Partai NasDem.
“Hal tersebut bisa menjadi pertimbangan mengapa koalisi perlu penguatan,” tuturnya.
Meski demikian, dirinya mengimbau Partai NasDem agar tidak terlalu memikirkan soal batalnya deklarasi koalisi tersebut.
“Mungkin ada dinamika internal yang belum menemui titik temu, khususnya terkait cawapres pendamping Anies,” kata dia.
Dirinya juga menilai titik temu tersebut hanya soal mengakomodasi kepentingan di antara partai saja.
“Akan tetapi, Partai Demokrat berpotensi mengalah tanpa harus mengusung ketua umumnya, yakni Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai cawapres,” ujar Dedi.
Selain itu, dia juga menilai PKS tidak akan bisa memaksakan diri lantaran kekuatan partai itu terbatas dan tidak memiliki banyak pilihan lagi.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News