Gus Yaqut Sebut Politik Identitas Berbahaya Buat Indonesia

27 November 2022 19:30

GenPI.co - Bangsa Indonesia saat ini bersiap memasuk tahun politik pada 2024 mendatang. 

Namun, masyarakat Indonesia diimbau waspada terhadap penggunaan politik identitas bernuansa keagamaan yang mulai marak akhir-akhir ini.

Hal itu disampaikan Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda (GP) Ansor Yaqut Cholil Qoumas saat menghadiri penutupan Konferensi Besar XXVI GP Ansor di Asrama Haji Kota Bekasi, Jawa Barat, seperti dikutip dari keterangan tertulisnya, Minggu (27/11/2022). 

BACA JUGA:  Kasus Penganiayaan di Ponpes Gontor Berbuntut Panjang, Gus Yaqut Akhirnya Bersuara

Dia menilai, politik identitas dengan memanfaatkan simbol-simbol agama rawan memecah belah persatuan umat hingga membahayakan keutuhan bangsa.

"Memasuki tahun politik, banyak aktor politik yang berpikiran sempit demi memuluskan kepentingannya. Bahkan, ada yang licik dengan mengusung isu atau simbol keagamaan. Ini harus kita waspadai bersama karena sangat berbahaya bagi kesatuan bangsa," kata Gus Yaqut, panggilan akrabnya.

BACA JUGA:  Gus Yaqut Mendadak Perintahkan Kader Ansor dan Banser Lakukan Ini

Menurutnya, bangsa Indonesia dibangun di atas dasar perjuangan berat para pendiri bangsa yang menyatukan berbagai perbedaan, seperti agama, suku, ras, golongan, bahasa dan lain sebagainya.

"Persatuan yang telah terbina kuat hingga saat ini sudah seharusnya terus dirawat dan dijaga karena Indonesia terbukti menjadi rumah bersama," ungkap Menteri Agama itu.

BACA JUGA:  Menag Yaqut Lantik Prof I Nengah Duija Sebagai Dirjen Bimas Hindu Kemenag

Di samping itu, para kader GP Ansor dan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) diharapkan tidak lengah, karena para pemakai politik keagamaan itu sangat mungkin juga menyasar kader-kader Nahdlatul Ulama (NU) untuk tujuan praktis.

"Untuk itu, saya instruksikan semua kader di mana pun berada untuk selalu satu komando dan satu barisan terhadap segala upaya memecah belah umat. Ini penting karena tensi politik ke depan bakal semakin meninggi sehingga perlu kecermatan," tegasnya.

Para kader GP Ansor juga diminta untuk terus mengencangkan koordinasi di semua level karena perkembangan politik di Indonesia akan semakin dinamis menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak 2024.

Selain itu, GP Ansor juga bertekad pada agenda politik lima tahunan, yakni Pemilu 2024 harus berjalan sesuai regulasi serta berlangsung aman, jujur, adil, dan menyenangkan.

Ini juga sesuai arahan Presiden Joko Widodo yang mengajak para pelaku politik untuk menjunjung tinggi etika dengan mengedepankan kesantunan serta penghormatan antarsesama.

Dengan demikian, para kader GP Ansor untuk tidak ragu berkomunikasi dan berkoordinasi dengan pimpinan pusat.

Saat ini, sudah ada upaya memecah belah soliditas DP Ansor dan Banser dari kelompok politik mengatasnamakan NU.

Seperi diketahui, Konferensi Besar XXVI GP Ansor dihadiri ketua pimpinan wilayah dan sekretaris se-Indonesia yang berlangsung sejak Sabtu (26/11/2022) hingga Minggu (27/11/2022).

Hadir pula dalam kegiatan itu, antara lain Sekjen GP Ansor Abdul Rochman, Wakil Ketua Umum Moh. Haerul Amri, Bendahara Umum Addin Jauhari, dan Kasatkornas Banser Hasan Basri Sagala.(Ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co