GenPI.co - Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengomentari isu atau wacana perpanjangan masa jabatan presiden yang kembali bergulir.
Belum lama ini, wacana tersebut kembali digulirkan oleh Ketua MPR RI Bambang Soesatyo yang menyarankan agar Pemilu 2024 diundur.
“Syahwat kekuasaan sepertinya begitu kuat membungkus sebagian para elit pendukung pemerintahan,” ujar Herzaky kepada GenPI.co, Selasa (13/12).
Herzaky mengaku miris lantaran keinginan untuk berkuasa lebih kuat dibandingkan memikirkan rakyat kecil yang makin kesusahan sejak pandemic Covid-19.
Ia pun menduga ada permufakatan jahat yang dilakukan para elite politik yang acap kali mengumandangkan wacana presiden 3 periode.
“Dengan entengnya, secara bergantian melantangkan wacana presiden tiga periode ataupun penundaan Pemilu 2024,” tuturnya.
Menurutnya, aksi para elite politik yang melayangkan wacana perpanjangan masa jabatan presiden tersebut telah melanggar konstitusi.
“Hal tersebut juga mengkhianati amanah reformasi 1998 yang membatasi kekuasaan presiden maksimal dua periode,” jelas Herzaky.
Dia juga mengaku miris lantaran wacana perpanjangan masa jabatan presiden sangat mudah dilontarkan menjelang Pemilu 2024.
“Makin terlihat wajah buruk pemerintahan periode sekarang. Berulang kali, terus dan terus, secara bergantian melantunkan nafsu kekuasaan,” tandas Herzaky. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News