GenPI.co - Pengamat politik Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin buka suara soal wacana presiden 3 periode yang kembali bergulir.
Ujang menilai banyak pejabat yang tidak siap kehilangan jabatan apabila Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak lagi menjadi presiden.
“Oleh sebab itu, mereka akan mati-matian mempertahankan agar jabatannya tidak hilang,” ujar Ujang kepada GenPI.co, Jumat (16/12).
Ia menilai sekenario perpanjangan masa jabatan presiden merupakan upaya agar jabatan tersebut tidak hilang.
“Dengan demikian, mereka akan tetap dihargai oleh rakyat. Biasanya hal itu disebut dengan post power syndrome,” tuturnya.
Meski demikian, Ujang menilai tidak ada hal yang baik selain kepentingan politik pribadi dari menyuarakan soal perpanjangan masa jabatan presiden.
“Mereka tidak ingin kehilangan jabatan atau kekuasaan meskipun harus melanggar konstitusi atau cara lainnya,” kata dia.
Dirinya juga menduga para pejabat yang ketakutan tersebut akan melakukan cara-cara ekstrem meskipun harus mendegradasi demokrasi.
Seperti diketahui, sebelumnya sudah ada beberapa menteri dan ketua umum partai politik yang menyerukan agar Pemilu 2024 diundur dengan berbagai alasan.
Di antaranya yakni Menteri Koordinator Bidang Martitim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia.
Selain itu, ada juga Ketum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, dan Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan.
Baru-baru ini, Ketua MPR Bambang Soesatyo dan Ketua DPR La Nyalla Mattaliti juga menyuarakan soal pengunduran jadwal Pemilu 2024. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News