Pengamat Apresiasi Menteri Bahlil yang Ingin Basmi Politik Identitas

04 Februari 2023 17:22

GenPI.co - Keinginan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia untuk membasmi politik identitas mendapat apresiasi dari pengamat.

Surokim Abdussalam selaku pengamat politik yang juga peneliti senior Surabaya Survey Center (SSC) memberikan dukungan kepada Menteri Bahlil untuk menghilangkan politik identitas dalam bentuk cebong kampret pada tahun politik 2023 ini.

Salah satu alasannya adalah target yang diberikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mencapai target investasi hingga menyentuh angka Rp1.400 triliun.

BACA JUGA:  Nilai Nggak Menjamin, Bahlil Lahadalia: Saya IPK 2,7 Jadi Menteri

Demi mencapai target tersebut, maka iklim politik di Indonesia pun harus stabil demi menjaga kedamaian antar masyarakat.

“Semua tahu stabilitas politik akan berpengaruh terhadap stabilitas keamanan, stabilitas keamanan akan berpengaruh terhadap iklim investasi. Jadi wajar saja kalau kemudian stabilitas politik itu menjadi salah satu indikator, untuk stabilitas keamanan dan demi menjaga stabilitas investasi,” ujar Surokim dari rilis yang diterima GenPI.co, Sabtu (4/2).

BACA JUGA:  Jokowi Target Investasi Rp 1.400 T, Bahlil Lahadalia: Sangat Berat

Tantangan yang akan dihadapi tidak hanya terjadi dari dalam negeri saja, tapi juga dari dunia internasional yang kabarnya terancam resesi.

“Dan memang tidak mungkin dalam suasana konflik akan memberikan kepercayaan kepada investor untuk masuk. Jadi memang itu tugas bersama, tidak hanya negara, tetapi juga masyarakat. Apalagi di 2023 ini kan sebenarnya tidak hanya menghadapi persaingan atau politik nasional, tetapi juga kan pengaruh peluang resesi dunia cukup tinggi,” jelasnya.

BACA JUGA:  Genjot Investasi Lewat Hilirisasi, Menteri Bahlil Disanjung Pengamat

Surokim yang juga dikenal sebagai Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya (FISIB) Universitas Trunojoyo Madura (UTM) itu mengatakan, Pilpres 2024 ini menjadi sangat komplek di tengah pilkada serentak.

Oleh karenanya, dia mendorong untuk memitigasi munculnya kembali politik identitas, dalam hal ini adalah cebong kampret.

Surokim ingin para elite politik menawarkan politik kebangsaaan, ide dan gagasan ke masyarakat yang tentunya jauh lebih positif untuk membangun peradaban Indonesia lebih baik.

“Semestinya partai politik harus sadar bahwa tantangan yang dihadapi di pemilu 2024 itu jauh lebih kompleks. Masa transisi dari masa pandemi mestinya ada konteks yang perlu diperhatikan, agar kemudian politik dibangun lebih mengarah kepada politik kebangsaan, politik ide, politik gagasan, di mana menurut pendapat saya, itu jauh lebih positif untuk membangun peradaban politik kita yang lebih elegan,” ungkapnya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cosmas Bayu

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co