Siap Tebar Kebaikan dan Persatuan, Pandawa Ganjar Deklarasikan Dukungan

GenPI.co - Sukarelawan Pandawa Ganjar siap menebar kebaikan dan persatuan setelah mendeklarasikan dukungan kepada sosok Ganjar Pranowo.

Pandawa Ganjar sendiri merupakan sukarelawan yang terdiri dari pemuda-pemudi ujung Sumatra hingga ujung Papua.

Deklarasi yang diselenggarakan di Rumah Merah Putih, Jalan Bukit Duri Raya Nomor 29, Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, pada Rabu (5/7) itu diwarnai penampilan Tarian Wisisi khas Papua.

BACA JUGA:  Bisa Jadi Bisnis, Mak Ganjar Gelar Pelatihan Membuat Piscok dan Nugget

Pernyataan deklarasi pun digaungkan dengan antusiasme tinggi para sukarelawan, termasuk Ketua Pandawa Ganjar Safrudin Abas atau Safas.

“Kami segenap relawan Pandawa Ganjar se-Nusantara dari ujung Sumatra hingga ujung Papua dengan kesungguhan hati dan penuh sukarela menyatakan mendukung Ganjar Pranowo,” kata Safas dari rilis yang diterima GenPI.co, Rabu (5/7).

BACA JUGA:  Survei Capres 2024: Prabowo Subianto Kalahkan Ganjar Pranowo 1 atau 2 Putaran

Dengan mengusung nama ‘Pandawa’, Safas menyebut pihaknya berkomitmen menunjukkan filosofi kebaikan, nilai-nilai persaudaraan, hingga sikap kesetiaan dalam setiap kegiatan kerelawanan nanti.

Selain itu, kata Safas, Pandawa Ganjar juga akan selalu menggunakan narasi-narasi positif-beradab untuk menjadi generasi penjaga nilai-nilai pancasila dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

BACA JUGA:  Gelar Pelatihan Membuat Kacang Teri, Ini Tujuan Kowarteg Ganjar

“Sehingga kami memilih Pandawa Ganjar ini terhimpun anak-anak muda Sabang sampai Merauke untuk sama-sama mendorong dan mengawal Bapak Ganjar Pranowo,” kata Safas.

Safas menjelaskan, deklarasi dukungan ini juga merupakan gerakkan untuk mewujudkan persatuan Indonesia di kalangan pemuda-pemudi dalam bingkai kebhinekaan.

Sebagaimana Ganjar yang mewujudkan persatuan itu dengan raihan kota paling toleran di Indonesia versi SETARA Institute selama memimpin Jawa Tengah sebagai Gubernur. Yakni Salatiga, Surakarta, Semarang, dan Magelang.

“Kami mencoba untuk menyatukan konsep perbedaan lintas pemuda maupun lintas kebudayaan. Sehingga gerakkan kebudayaan yang kita bangun ini benar-benar gerakkan yang orisinal, baik dari Papua, Maluku, Sulawesi, Kalimantan, Jawa, sampai ke Sumatra,” katanya.

Gerakkan ini, kata Safas, juga terinspirasi dari kepemimpinan Ganjar yang adaptif dan masuk ke semua kalangan. Safas pun meyakini sifat tersebut dapat mewujudkan persatuan Indonesia.

“Beliau (Ganjar), tidak kaku, beliau cair. Beliau karakternya merakyat dan suka blusukan. Generasi milenial hari ini menginginkan pemimpin yang menyesuaikan, adaptif dengan perkembangan zaman hari ini. Makanya kami apresiasi kepada Pak Ganjar,” tutupnya.(*)