Bansos Tak Berhubungan dengan Kemenangan Prabowo-Gibran, Kata Saksi Ahli

05 April 2024 03:00

GenPI.co - Hasan Nasbi selaku Saksi Ahli kubu 02 mengatakan bahwa bantuan sosial (bansos) tidak berhubungan dengan kemenangan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabumig Raka.

Secara tegas Hasan Nasbi membantah bahwa bansos ada hubungan atau pengaruhnya terhadap kemenangan presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo-Gibran.

Hal itu disampaikan Hasan di Mahkamah Konstitusi (MK) untuk menepis keterangan dari Kepala Laboratorium Psikologi Politik Universitas Indonesia (UI) Hamdi Muluk.

BACA JUGA:  Isu Dititipkan Jokowi untuk Masuk Kabinet Prabowo, Pratikno: Nggak Lah

Diketahui, Hamdi Muluk merupakan saksi ahli yang dihadirkan dari tim hukum Ganjar Pranowo-Mahfud MD dengan tiga hasil riset yakni pertama data riset Hamdi Muluk sendiri, kedua hasil exit poll Litbang Kompas dan ketiga hasil survei dari Indikator Politik Indonesia.

Pertama, Hasan menyampaikan koefisiensi relasi atau hubungan antara bansos dan elektabilitas calon petahana dari riset yang disampaikan Hamdi Muluk sendiri sebetulnya menunjukkan tidak memiliki hubungan.

BACA JUGA:  Pengamat: Gugatan Diskualifikasi Prabowo-Gibran Melawan Kehendak Rakyat

“Dari hasil riset tersebut beliau mendapatkan rata-rata hasil koefisien korelasi, jadi korelasi hubungan antara bantuan sosial dengan keterpilihan kandidat petahana itu angka korelasinya 0,29. Bahwa hubungannya rendah dan mendekati 0,” ujar Hasan dari rilis yang diterima GenPI.co, Jumat (5/4).

“Para ahli sering menyederhanakan angka koefisiensi korelasi itu dengan di atas 0,5 atau di bawah 0,5. Kalau di atas 0,5 itu kuat kalau di bawah 0,5 itu lemah hubungan,” imbuhnya.

BACA JUGA:  Ahli dari Kubu Prabowo-Gibran: MK Tidak Punya Kewenangan Mengadili TSM

Lebih lanjut, Hasan menyampaikan sementara dari 10 hasil riset Hamdi Muluk diketahui koefisiensi korelasinya rata-rata hanya 0,04 persen yang artinya sangat rendah.

“Koefisiensi relasi dari 10 riset itu bervariasi dari 0,04 rendah sekali. Cara membaca koefisiensi relasi itu sederhana saja -1, 0, 1 kalau dia mendekati angka 1 apakah itu negatif atau positif berarti hubungannya makin kuat, kalau satu atau -1 itu hubungannya sempurna kalau negatif berarti sempurna berbanding terbalik,” bebernya.

“Kalau dirinci dengan detail kira-kira cara bacanya seperti ini, jadi kalau korelasinya antara 0,2 sampai 0,39 itu sangat rendah, kalau 0,01 sampai 0,19 itu hampir tidak ada atau bisa dibilang tidak ada hubungan antara bantuan sosial dengan ini,” ucapnya.

Kedua, Hasan memaparkan hasil riset exit poll dari Kompas tanggal 14 Februari 2024 sangat jelas sekali mendeskripsikan bahwa bansos lemah sekali hubungannya dengan keterpilihan Prabowo-Gibran.

“Siapa pun bisa mengolah data ini, kalau di kalangan penerima bansos elektabilitas Prabowo-Gibran 58 persen dengan baseline 58 persen, di kalangan non penerima bansos 57 persen, hampir tidak ada efeknya,” paparnya.

Ketiga, Hasan melihat hasil 10 survei dari Indikator Politik Indonesia dari bulan April 2023 sampai Februari 2024 menjelaskan tidak ada hubungan antara approval rating Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan elektabilitas Prabowo.

Hasan sekali lagi menegaskan apa yang dipaparkan oleh Hamdi Muluk sebenarnya menunjukkan tidak ada hubungan sama sekali antara bansos dan keterpilihan Prabowo-Gibran.

“Jadi sebenarnya dari dua riset itu saja bisa disimpulkan bahwa tidak ada hubungan,” tegasnya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cosmas Bayu

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co