GenPI.co - Pengamat politik TB Massa Jafar mengkiritisi keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Jenderal (Pun) Fachrul Razi sebagai Menteri Agama di Kabinet Indonesia Maju.
Jafar meragukan kemampuan Fahcrul sebagai pemegang komando di Kementerian Agama (Kemenag).
Menurut Jafar, puncak karier Fachrul adalah Wakil Panglima TNI. Hanya saja, latar belakang keilmuan mantan tentara asal Aceh tersebut patut dipertanyakan.
"Di negara manapun yang sudah established (mapan), sudah maju, selalu memperhitungkan track record sebelum menempatkan seseorang di jabatan strategis, apalagi jabatan politis setingkat menteri," ujar Direktur Program Doktoral Ilmu Politik Sekolah Pascasarjana Universitas Nasional (Unas) ini kepada JPNN.com, Senin (28/10).
BACA JUGA: Din Syamsuddin Masuk Daftar 119 Teroris Dunia? Intelijen Jahat…
Menurut Jafar, track record sangat penting. “Jadi, pejabat yang dipilih memang harus memiliki track record sesuai bidang yang ditangani," ucapnya.
Lebih lanjut Jafar mengatakan, presiden memang memiliki hak prerogatif mengangkat dan memberhentikan Menteri. Namun, katanya, hak tersebut tidak berdiri sendiri karena tetap harus dipertanggungjawabkan.
Jafar menegaskan, Presiden harus bisa mengangkat orang yang tepat.
“Kan kurang baik, pasang orang lalu kemudian dicopot. Kerjaannya hanya gonta-ganti saja," katanya.
BACA JUGA: Catur Politik, Prabowo dan Luhut Jadi Benteng Pemerintahan Jokowi
Apakah Jafar meragukan kinerja Fachrul sebagai Menag? Menurutnya, sangat sulit meyakini seseorang mampu menghasilkan kebijakan yang tepat jika tak punya latar belakang yang sesuai.
"Intinya, bagaimana mau mengelola kalau tak punya latar belakang di bidang itu. Sama sekali belum teruji. Orang yang sudah malang melintang di bidang itu pun tidak mudah menyelesaikan hal-hal terkait keagamaan," tutupnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News