GenPI.co - Juru Bicara PDIP Guntur Romli menyebut kesulitan ekonomi di era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto adalah dampak kebijakan ugal-ugalan era kepemimpinan Jokowi.
Guntur Romli mengatakan kebijakan ugal-ugalan pada pemerintahan sebelumnya itu, terutama upaya pemenangan Pilpres 2024 untuk mendukung Gibran Rakabuming Raka.
Dia menyebut defisit anggaran, beban utang luar negeri, pelemahan nilai rupiah, harga saham anjlok, gelombang PHK, dan lainnya adalah konsekuensi kebijakan Jokowi.
“Kesulitan ekonomi saat ini merupakan buah kebijakan Jokowi yang terlalu fokus pemenangan Pilpres 2024,” katanya dikutip dari JPNN.com, Kamis (23/3).
Romli juga menyinggung peran Gibran yang menjadi faktor kunci kemenangan Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
Dia menilai Jokowi tidak mungkin memenangkan Prabowo Subianto tanpa adanya dukungan total dari birokrasi, aparat, serta anggaran negara.
“Prabowo merupakan lawan Jokowi dalam Pilpres 2014 dan 2019. Tanpa Gibran (cawapres), dukungan itu tak akan terjadi,” ujarnya.
Romli kemudian mengutip pernyataan Luhut Binsar Pandjaitan yang menyebut hanya RP 250 triliun dari total Rp 500 triliun dana bansos yang sampai ke penerima.
“Setengahnya, Rp 250 triliun ke mana? Ini diduga jadi bancakan politik untuk pemenangan Gibran dalam Pilpres 2024,” tuturnya.
Dia mendesak supaya pemerintahan Prabowo segera mengaudit menyeluruh untuk menutup kebocoran anggaran.
“Pemerintahan Prabowo jangan hanya menjadi tukang cuci piring kotor sesudah pesta pora pemerintahan sebelumnya,” ucapnya. (tan/jpnn)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News