GenPI.co - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menghadap Menko Polhukam Mahfud MD, Jumat (13/12).
Kedua pembantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut menggelar pertemuan tertutup selama 15 menit di kantor Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.
BACA JUGA: Menhan Prabowo Menghadap Menko Polhukam, Ada yang Genting?
Usai pertemuan tersebut, Menhan Prabowo mengatakan, dirinya dan Mahfud membahas tiga warga negara Indonesia (WNI) yang disandera di Filipina.
"Sudah berita umum, ya, ada tiga WNI disandera di Filipina," ucapnya.
BACA JUGA: Indonesia Tolak Bayar Tebusan Abu Sayyaf, Ambil Langkah Militer?
Namun, Prabowo tidak memerinci lebih lanjut pembicaraannya dengan Mahfud terkait ketiga WNI itu.
Ketua umum Gerindra itu juga belum bisa membeber upaya pemerintah dalam rangka membebaskan tiga WNI.
BACA JUGA: Malam ini... Ada Kejadian Alam Luar Biasa di Langit Indonesia
"Kami akan membahas nanti," ungkap dia.
Memang hingga hari ini, tiga WNI yang disandera kelompok Abu Sayyaf, di Filipina nasibnya masih terkatung-katung.
BACA JUGA: Kasus Skandal Asmara Pramugari Garuda, Hotman Paris Bongkar Ini..
Sementara sikap pemerintah Indonesia sendiri secara tegas tidak akan menuruti permintaan uang tebusan.
Hal tersebut disampaikan Menko Polhukam Mahfud MD, menurutnya pemerintah tidak akan kalah dengan perampok.
BACA JUGA: Kasus Skandal Asmara Pramugari di Garuda, Mana yang Benar?
"Ya kan minta tebusan, berapa sekarang? Minta tebusannya Rp 8,3 miliar kan. Tetapi kalau kita menuruti tebusan terus, masa kalah sama perampok," ucap Mahfud di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (9/12).
Menko Polhukam menjelaskan, bahwa saat ini, upaya negosiasi terus dilakukan meski pun kelompok Abu Sayyaf masih menutup diri untuk perundingan.
Sementara itu, koordinasi dengan otoritas di Filipina juga dijalin.
"Sedang jalan nego-negonya untuk melakukan langkah penyelamatan dan pembebasan tanpa mengorbankan satu jiwa pun baik dari pihak penyandera maupun tersandera," ungkap Mahfud.
BACA JUGA: Prabowo Subianto Angkat Senjata, Presiden Fretilin pun Ngacir...
Mahfud menjelaskan, segala upaya akan ditempuh pemerintah untuk menyelamatkan WNI yang sekarang masih ditawan.
Namun menurut Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu tidak dengan tebusan.
Ketiganya nelayan yang disangera kelompok Abu Sayyaf itu diketahui bernama Maharudin Lunani (48), anaknya Muhammad Farhan (27), dan seorang kru kapal Samiun Maneu (27).(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News