GenPI.co - China menolak protes Indonesia atas manuver kapal coast guard mereka, saat mengawal puluhan kapal yang diduga mencuri ikan di sekitar 3.8 Nautical Miles dari garis Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia dan Malaysia.
Melihat memanasnya situasi di perairan Natuna tersebut, Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto langsung menyambangi kantor Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan di Jakarta, Jumat (3/1) sore.
BACA JUGA: Luar Biasa... Cara Gubernur Anies Baswedan Layani Warganya
"Saya berkala koordinasi sama Menko-Menko, Menko Ekonomi, Menko Polhukam, ke Pak Luhut juga. Kerja sama harus baik," ungkap Menhan Prabowo ditemui usai pertemuan yang digelar hampir dua jam itu.
Menhan Prabowo mengaku membahas sejumlah hal dengan Luhut, termasuk soal klaim China atas perairan Natuna.
BACA JUGA: Kisah Banjir di Pancoran: Air Bah Datang Seperti Tsunami...
Namun, ia menegaskan pemerintah akan mencari solusi terbaik atas masalah tersebut.
"Kami tentunya gini, kami masing masing ada sikap. Kami harus cari satu solusi baik lah di ujungnya. Saya kira ada solusi baik. Kami selesaikan dengan baik ya, bagaimanapun China negara sahabat," ungkapnya.
BACA JUGA: Jakarta Tidak Banjir pun, Orang Itu Juga Menghujat Anies Baswedan
Menhan Prabowo menjelaskan, masalah tersebut juga diharapkan tidak mengganggu hubungan ekonomi di antara kedua negara.
"Kita cool saja, kita santai kok," imbuhnya.
BACA JUGA: Dituding Pangkas Anggaran Banjir, Ini Kata Anies Baswedan...
Kendati Menhan Prabowo memberikan keterangan yang datar di depan media, akan tetapi dengan pengalaman strateginya di militer, ia dipercaya sudah mempersiapkan segala sesuatunya dengan rinci untuk operasi khusus di Laut Natuna.
Hal tersebut terlihat dari adanya pengendalian operasi siaga tempur, terkait adanya pelanggaraan di wilayah perairan laut Natuna Utara yang telah disiapkan.
BACA JUGA: Banjir di Jabodetabek, Ini Instruksi Mendikbud Nadiem Makarim
Pengendalian operasi siaga tempur tersebut, diungkapkan oleh Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I, Laksamana Madya TNI Yudo Margono.
Sebelum bertolak dari Lanud Halim PK menuju Natuna, Pangkogabwilhan I di hadapan awak media, Jumat (3/1/2020), menyampaikan operasi siaga tempur ini dilaksanakan oleh Koarmada I dan Koopsau I dengan Alutsista yang sudah tergelar.
BACA JUGA: Kapal China Terobos Perairan Natuna, Ini Kata Luhut Panjaitan
Di mana telah bersiap tiga KRI dan satu Pesawat intai maritim, satu pesawat Boeing TNI AU, serta dua KRI masih dalam perjalanan dari Jakarta menuju Natuna.
Yudo pun membeberkan, bahwa operasi ini digelar untuk melaksanakan pengendalian wilayah laut khususnya di Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) laut Natuna Utara.
BACA JUGA: Pak SBY Menerjang Air, Tinjau Langsung Korban Banjir di Bogor
Laksamana Madya TNI Yudo Margono menambahkan sekarang ini wilayah Natuna Utara menjadi perhatian bersama, sehingga operasi siaga tempur diarahkan ke Natuna Utara mulai tahun 2020.
Terpisah, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta masalah klaim China atas perairan Natuna tidak perlu dibesar-besarkan.
BACA JUGA: Menapaki 2020: Yakinlah, Pak Jokowi Peduli Nasib Honorer K2
Menurut Luhut Panjaitan, bahwa Indonesia tidak pernah mengakui klaim China atas wilayah Tanah Air itu, karena tidak sesuai dengan keputusan Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS) 1982 yang menetapkan wilayah Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia.
"Kita enggak pernah tahu ada klaim itu. Kita enggak pernah mengakui itu. Sebenarnya sederhana kok, jadi enggak usah terlalu diributin," ujarnya.
Luhut pun mengungkapkan, bahwa masalah itu juga tidak akan banyak mengganggu hubungan investasi kedua negara.
Masalah itu justru harus jadi refleksi untuk membenahi diri, yakni meningkatkan penjagaan di perbatasan.
Lantaran Indonesia dinilai kekurangan kemampuan untuk melakukan patroli di wilayah Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE).
"Ya makanya saya bilang untuk apa diributin. Sebenarnya kita juga musti lihat kita ini harus membenahi diri kita," tutupnya.(ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News