Helikopter Mi-17 Jatuh Di Papua: 12 TNI Gugur, 11 Senjata Hilang

16 Februari 2020 03:16

GenPI.co - Sebanyak 12 jenazah penumpang dan awak helikopter Militer Mi-17, Sabtu (15/2) berhasil dievakuasi ke Oksibil, Ibu Kota Kabupaten Pegunungan Bintang.

Selanjutnya para korban diterbangkan ke Sentani, Papua.

BACA JUGA: Oh My God! Angel Lelga Akui Vicky Prasetyo Sangat Lihai Ini...

Menurut Dandrem 172/PWY Kol Inf Binsar Sianipar kepada ANTARA menyatakan, puji Tuhan, evakuasi berhasil dilakukan dan jenazah saat ini sudah diterbangkan dengan menggunakan cassa milik TN-AU. 

BACA JUGA: Ngeri Banget... Nikita Mirzani Diancam Mau Dibunuh Sajad Ukra

Sebelumnya, 12 penumpang dan awak helikopter yang dilaporkan hilang dalam penerbangan Oksibil-Sentani sejak 28 Juni 2019 lalu, 10 di antaranya sudah teridentifikasi.

"Sejumlah 10 jasad dengan mudah teridentifikasi dari pakaian yang dikenakannya sedangkan dua lainnya belum," ungkap Sianipar.

BACA JUGA: Alhamdulillah... Ayu Ting Ting Persiapan Menikah

Menurut Sianipar, bahwa setibanya di Sentani, jenazah akan langsung dibawa ke RS Bhayangkara untuk dilakukan identifikasi secara lengkap.

Helikopter Militer Mi-17 ditemukan di kawasan Pegunungan Mandala di ketinggian sekitar 12.500 kaki.

BACA JUGA: Mengharukan Melihat Sikap Warga Natuna: Selamat Jalan...

Heli buatan Mil Helikopter, Rusia, itu diketahui tergabung pada Pusat Penerbangan TNI AD, dan menerbangkan 12 penumpang termasuk lima anggota Batalion Infanteri 725/WRG.

Sementara personel pengawak Mil Mi-17 itu adalah Kapten CPN Bambang sebagai flight engineer, Kapten CPN Aris sebagai pilot, Sersan Kepala Suriatna (T/I).

BACA JUGA: Mencekam... Virus Corona Berpotensi Hancurkan Singapura

Letnan Satu CPN Ahwar (kopilot), Prajurit Satu Asharul (mekanik), Prajurit Kepala Dwi Pur (mekanik), dan Sersan Dua Dita Ilham (bintara avionika).

Kemudian anggota Batalion Yonif 725/WRG yang turut dalam penerbangan itu adalah Sersan Dua Ikrar Setya Nainggolan (komandan regu), dengan anggota Prajurit Satu Yaniarius Loe (tamtama bantuan senapan otomatis).

Prajurit Satu Risno (tamtama penembak senapan 1/GLM), Prajurit Dua Sujono Kaimudin (tamtama penembak senapan 2), dan Prajurit Dua Tegar Hadi Sentana (tamtama penembak senapan 4).

Dari kejadian tersebut, setidaknya ada 11 senjata organik TNI AD yang hilang.

Kemungkinannya adalah dibawa masyarakat yang berburu, sehingga mereka akan melakukan pendekatan agar segera dikembalikan.

"Kami akan melakukan pendekatan agar ke-11 pucuk senjata api itu segera dikembalikan," kata Panglima Kodam XVII/Cenderawasih, Mayor Jenderal TNI Herman Asaribab.

Adapun senjata api yang hilang itu diantaranya, tujuh jenis senapan serbu SS-1, tiga pistol dan satu pelontar granat alias GLM.(ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co