GenPI.co - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar secara tidak langsung menyentil Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
Cak Imin, sapaan akrab Muhaimin menyebut Surabaya sebagai kota sejarah dan legenda, tetapi menurutnya tidak ada kemajuan signifikan di Kota Pahlawan.
BACA JUGA: Suami Baru Meninggal, BCL Batalkan Konser
Pernyataan itu disampaikannya lewat akun Twitter pribadinya @cakimiNOW sebagai "caption" sebuah foto panorama perkotaan yang diambil dari atas ketinggian, Sabtu (15/2) yang langsung mendapat beragam komentar.
Ketua DPP PDI Perjuangan Rokhmin Dahuri membela wali kota Surabaya dua periode itu.
"Jadi manusia harus jujur dan objektif. Mengevaluasi harus ada landasanevaluasinya," kata Rokmin menanggapi cuitan Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar.
Menurut Rokhmin, fakta menunjukkan bahwa Surabaya di bawah kepemimpinan Wali Kota Tri Rismaharini kini menjelma sebagai kota yang tertata secara baik, kebersihannya terjaga, dan banyak penghijauan.
"Ibu Risma bukan hanya dalam negeri, tapi asosiasi wali kota seluruh dunia sering menempatkan beliau juara 3-2-1. Tidak mungkin manipulatif," kata mantan Menteri Kelautan dan Perikanan itu.
BACA JUGA: Gawat, Rumah Sakit Kekurangan Darah untuk Pasien Virus Corona
Bahkan, Rokhmin meminta masyarakat untuk jujur membandingkan penampakan Kota Surabaya sebelum dan sesudah dipegang Risma.
"Kalau mau jujur datang ke Surabaya sebelum Bu Risma, kan kotor, banyak dinding-dinding kotor sekali, polusi udara begitu tinggi, debu, segala macam," katanya.
Namun, kata dia, dengan pengelolaan Risma yang memiliki latar belakang pendidikan arsitektur dan planologi berhasil membenahi Kota Surabaya secara fisik menjadi lebih baik.
Kemajuan Kota Surabaya, kata dia, bukan hanya bersifat fisik, melainkan juga menyentuh pada aspek sosial dan ekonomi masyarakat, seperti berkurangnya kemiskinan dan kesenjangan sosial. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News