GenPI.co - Analis politik Boni Hargens menyayangkan sikap Refly Harun yang menjadi galak setelah tidak lagi menjabat sebagai komisaris utama di BUMN.
Refly sendiri sempat menjadi komisaris utama Pelabuhan Indonesia I (Persero).
BACA JUGA: Ada Kelompok Mau Kudeta Jokowi, Boni Hargens Tahu Namanya
Namun, pakar hukum tata negara tersebut akhirnya dicopot dari jabatannya.
“Saya heran dengan Bung Refly Harun. Kenapa menjadi begitu galak setelah tidak menjadi komisaris?” kata Boni, Kamis (4/6).
Menurut direktur eksekutif Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) itu, sikap Refly seolah mengindikasikan ada kepentingan tertentu.
“Jadinya ada kesan tidak baik seolah-olah ada vested interest di balik kritisisme beliau terhadap pemerintah,” imbuh Boni.
Boni menjelaskan, ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk memberi masukan kepada pemerintah.
Cara-cara tersebut, sambung Boni, tidak harus membuat gelombang keresahan yang merugikan masa depan bangsa dan negara.
Boni menambahkan, memperkeruh keadaan negara di tengah pandemi virus corona (covid-19) sangat tidak bijak.
Menurut Boni, Indonesia membutuhkan negarawan dari segala lapisan agar menjadi bangsa yang besar.
BACA JUGA: Terungkap, Dana Korupsi Jiwasraya untuk Membayar Judi Kasino
“Oleh karena itu, harus ada keteladanan moral dalam bertindak dan berbicara di ruang publik,” kata Boni. (fri/jpnn)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News