GenPI.co - Analis politik Boni Hargens tidak menampik ada upaya untuk menggulingkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di tengah pandemi virus corona (covid-19).
Dia menyebut ada empat kelompok yang berusaha mendelegitimasi pemerintahan yang sah saat ini.
BACA JUGA: Kalem saat Jadi Komisaris BUMN, Galak Setelah Dipecat
Di antaranya adalah kelompok politik yang ingin memenangi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Kelompok lainnya adalah golongan pebisnis hitam yang merasakan kerugian karena kebijakan yang diterapkan Jokowi.
Kelompok ketiga adalah ormas keagamaan terlarang yang ingin mendirikan negara syariah, seperti Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
BACA JUGA: Makan Telur Tiap Hari Ternyata Manfaatnya Bikin Melongo
Kelompok terakhir yang ingin menggulingkan Jokowi adalah barisan oportunis yang haus uang dan kekuasaan.
Menurut Boni, kelompok-kelompok tersebut didukung oleh para bandar dari berbagai kalangan.
“Ada bandar di balik gerakan mereka, mulai bandar menengah sampai bandar papan atas,” kata Boni, Kamis (4/6).
Direktur eksekutif Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) itu bahkan berani menyebut bandar kelas menengah yang menyokong gerakan untuk mengudeta Jokowi.
“Bandar menengah, misalnya, oknum pengusaha pom bensin dan perkebunan asal Bengkulu,” sambung Boni.
Doktor Filsafat yang pernah menempuh studi di Jerman dan Amerika Serikat (AS) itu juga menyebut ada bandar papan atas.
“Bandar papan atas, ya, tak perlu saya sebutkan di sini,” imbuh Boni.
Dia juga menyayangkan sikap tokoh besar, seperti Din Syamsuddin yang ikut dalam gerakan itu.
“Beliau, kan, panutan umat, tokoh yang didengar banyak orang,” kata Boni.
Boni menjelaskan, mempekeruh keadaan bangsa di tengah pandemi virus corona (covid-19) sangat tidak bijak.
Menurut Boni, Indonesia saat ini membutuhkan negarawan dari semua lapisan agar menjadi bangsa yang besar.
BACA JUGA: Sandiaga Uno Bikin Najwa Shihab Kelepek-Kelepek
“Oleh karena itu, harus ada keteladanan moral dalam bertindak dan berbicara di ruang publik,” kata Boni. (fri/jpnn)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News