Tegas dan Berani, AHY Tolak Pengganti Pancasila

28 Juni 2020 02:45

GenPI.co - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menegaskan partainya akan konsisten menolak Rancangan Undang-Undang tentang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP). 

"Tentu kami menolak RUU HIP yang penuh kontroversi dan bisa menimbulkan permasalahan-permasalahan baru yang tak perlu bahkan bisa menghadirkan setback," kata AHY dalam webinar Partai Demokrat yang bertajuk “Agama dan Pancasila dalam Merawat Ke-Indonesiaan: Bedah RUU HIP”, Jumat (26/6). 

BACA JUGA: Baru Sadar, PKS Jadi Oposisi Sendirian Ternyata Berat

AHY mengungkapkan 4 alasan mengapa RUU HIP perlu ditolak. Pertama, kehadiran RUU HIP jelas akan memunculkan ketumpangtindihan dalam sistem ketatanegaraan. 

"Sebab, ideologi Pancasila adalah landasan pembentukan konstitusi yang melalui RUU HIP ini justru diturunkan derajatnya untuk diatur oleh undang-undang," kata AHY. 

Alasan kedua, AHY menilai  RUU HIP ini juga mengesampingkan historis filosofis dan sosiologis di mana RUU ini tidak memuat TAP MPRS XXV tahun 1966 tentang Larangan Bagi Ajaran Komunisme, Marxisme sebagai konsideran dalam perumusan RUU HIP.

“Padahal TAP MPR tersebut merupakan landasan historis perumusan Pancasila yang kemudian kita sepakati sebagai konsensus,” ujarnya.

Alasan ketiga, AHY menilai RUU HIP ini memuat nuansa ajaran sekularistik dan juga ateistik sebagaimana tercermin dalam Pasal 7 ayat 2 RUU HIP. 

Pasal itu berbunyi bahwa ciri pokok Pancasila berupa trisila, yaitu sosionasionalisme, sosiodemokrasi, serta ketuhanan yang berkebudayaan.

“Hal ini mendorong ancaman konflik ideologi, polarisasi sosial politik, hingga perpecahan bangsa yang lebih besar,” ujar putra sulung Presiden RI ke-5 itu.

BACA JUGA: Rasakan Sensasi Pembersih Wajah dengan Buah-buahan

Terakhir, AHY mengatakan adanya upaya memeras Pancasila menjadi trisila atau ekasila, sebagaimana tercantum di Pasal 7 ayat 3. Menurut AHY, pasal tersebut bertentangan dengan spirit Pancasila yang seutuhnya. (*)
 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cahaya Reporter: Andi Ristanto

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co