Gibran Putra Jokowi Maju Pilkada, Terjadi 2 Musibah Demokrasi

02 Agustus 2020 09:31

GenPI.co - Keputusan Gibran Rakabuming Raka, putra Presiden Joko Widodo (Jokowi), maju Pilkada Solo 2020 menimbulkan pro dan kontra.

Sebagian kalangan menilai Gibran memang layak bertarung karena mempunyai hak politik yang sama.

BACA JUGAPresiden Palestina Mendadak Telepon Jokowi

Namun, banyak juga yang menyebut Gibran memanfaatkan status ayahnya untuk menjadi wali kota Solo.

Menurut analis politik Pangi Syarwi Chaniago, ada dua musibah demokrasi di Solo ketika Gibran maju pilkada.

“Yang pertama melawan kotak kosong,” kata Pangi kepada GenPI.co baru-baru ini.

Menurut Pangi, peluang Gibran melawan kotak kosong pada Pilkada Solo 2020 tetap terbuka.

Sebab, hingga saat ini belum ada calon lain yang mengajukan diri untuk menjadi penantang Gibran.

“Sejauh ini calon independen juga belum muncul,” tambah Pangi.

Dia menambahkan, situasi menjadi sulit karena Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto masuk kabinet.

BACA JUGAHeboh Pria Berbaju Logo Palu Arit Disebut Ayah Jokowi, Benarkah?

Menurut Pangi, hal itu membuat peluang membangun poros baru untuk melawan Gibran menjadi lebih kecil.

Musibah kedua adalah status Gibran sebagai anak orang nomor satu di Indonesia.

Pangi menjelaskan, Gibran seharusnya bisa menahan diri untuk tidak bertarung pada Pilkada Solo 2020.

Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting itu menilai Gibran seharusnya masuk kancah politik lima tahun lagi.

“Itu lebih terhormat dan bergengsi,” sambung Pangi.

Pangi tidak memungkiri bahwa Jokowi memiliki pengaruh besar dalam pertarungan nanti.

Apalagi, sambung Pangi, Jokowi juga pernah dua periode menjadi wali kota Solo.

BACA JUGA3 Alasan Gibran Putra Jokowi Bakal Menangi Pilkada Solo, Wow!

“Yang dilihat bukan Gibran, melainkan Jokowi,” tegas Pangi. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ragil Ugeng

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co