GenPI.co - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dinilai mengakui dua tokoh Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) layak menjadi calon presiden.
Mereka ialah Din Syamsuddin dan Gatot Nurmantyo. Anggapan itu tidak terlepas dari komentar Megawati saat membuka Sekolah Calon Kepala Daerah (Cakada) Gelombang Kedua Menuju Pilkada Serentak 2020, Rabu (26/8).
BACA JUGA: Peringatan Keras dari Megawati untk Kader PDIP, Harap Disimak!
"Saya melihatnya itu sebagai pengakuan saja bahwa banyak tokoh potensial di KAMI yang bisa jadi presiden. Itu, kan, keluar dari mulut Bu Mega, bukan dari kita-kita," kata Pengamat Politik Hendri Satrio, Kamis (27/8).
Menurut Hendri, KAMI merupakan gerakan yang luar biasa karena dikomentari figur sekelas Megawati.
“Sebagai pemimpin ketua partai politik terbesar saat ini di Indonesia, itu pengakuan yang luar biasa bagi tokoh-tokoh KAMI," lanjut Hendri.
Dia menambahkan, respons Megawati juga bisa diterjemahkan bahwa KAMI sangat mewarnai dunia politik.
"Itu sanjungan yang luar biasa. KAMI boleh juga berbangga dengan sanjungan Bu Mega,” sambung Hendri.
Hendri pun mengaku salut kepada Megawati yang mau merespons kemunculan kami.
“Ini masih jauh pilpres, bisa merekognisi atau menyadari bahwa banyak tokoh besar yang bisa jadi presiden di KAMI. Namun, PDIP juga banyak, sih, tokohnya," kata Hendri.
Dia pun mengingatkan para tokoh KAMI untuk tidak saling berebut dan bersikutan.
BACA JUGA: Megawati Soekarnoputri dan Jokowi Dituduh Sebagai PKI
Menurut pendiri Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI) itu, tidak boleh ada tokoh yang menonjol karena KAMI merupakan gerakan moral.
Hendri menilai KAMI dalam posisi bahaya dan tidak sehat apabila ada tokoh yang paling menonjol.
Sebelumnya Megawati memang mengomentari kemunculan KAMI saat dirinya membuka Sekolah Calon Kepala Daerah (Cakada) Gelombang Kedua Menuju Pilkada Serentak 2020.
Ibunda Puan Maharani itu bahkan mengaku suka tertawa melihat kemunculan KAMI.
“KAMI itu kayaknya banyak banget yang kepengin jadi presiden. Daripada bikin seperti itu, kenapa dari dulu enggak cari partai?" kata Megawati.
BACA JUGA: Megawati Puji Jokowi Setinggi Langit
Menurut Megawati, untuk mengikuti pemilihan presiden, figur harus mendapatkan dukungan partai politik (parpol). (fat/jpnn)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News