Amarah Jenderal Andika Perkasa Ditentang Pensiunan Tentara Ini

07 September 2020 06:12

GenPI.co - Keputusan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa untuk memecat anak buahnya yang terlibat insiden perusakan Mapolsek Ciracas ditentang oleh seorang pensiunan tentara. 

Menurut mantan Danpuspom TNI Mayjen TNI (Purn) Syamsu Djalal, Jenderal Andika tidak perlu memecat anak buahnya.

BACA JUGA5 Jus Ajaib Ini Bisa Bikin Asam Urat Ambrol

Syamsu Djalal merupakan tokoh militer dari TNI AD sekaligus pengacara Indonesia.

Lulusan Akademi Militer Nasional (AMN) tahun 1965 ini pernah menempati beberapa jabatan strategis. Posisi tersebut antara lain, Komandan Pusat Polisi Militer (Dan Puspom) ABRI dan Jaksa Agung Muda Intelijen (Jamintel) di Kejaksaan Agung RI.

Setelah pensiun, mantan perwira tinggi 77 tahun ini aktif sebagai pengacara dan terjun di berbagai organisasi sosial dan politik.

BACA JUGAMinum Jahe Campur Serai dan Jeruk Nipis, Khasiatnya Sangat Ajaib

Sebelumnya, Jenderal Andika Perkasa telah menyatakan bahwa pihaknya akan memecat puluhan anak buahnya karena terlibat dalam insiden perusakan Mapolsek Ciracas.

Tak hanya pemecatan, puluhan oknum TNI AD itu akan dipenjara dan diminta membayar uang ganti rugi ratusan juta rupiah.

Namun, Mayjen TNI (Purn) Syamsu Djalal mengatakan KSAD Jenderal Andika Perkasa tidak perlu memecat anak buahnya.

BACA JUGAZodiak Anti-Selingkuh, Akan Setia Sampai Mati

Menurut dia, tidak ada prajurit yang 100 persen bersalah.

Ia mengatakan, komandan dari para prajurit itu juga ikut bersalah dalam tragedi ini.

Sebab, apa yang dilakukan para prajuritnya itu adalah hasil dari kepemimpinan komandannya.

Meski begitu, Syamsu Djalal mengapresiasi langkah tegas yang dilakukan KSAD kepada para prajuritnya, tetapi tidak untuk langkah pemecatan.

"Tadi bagus KSAD tegas, tapi lihat dong, enggak ada anak buah yang salah 100 persen itu enggak ada. Yang salah komandan, pimpinannya. Bagaimana kepimpinannya," jelasnya.

Ia menyebutkan bahwa tragedi Ciracas ini perlu pembinaan, dan merupakan tanggung jawab komandan.

"Dan enggak ada komandan yang menyalahkan anak buah, itu dosa," tegasnya.

Menurutnya, tragedi Ciracas ini bukan permasalahan sepele.

"Jadi ini permasalahnnya udah sebenarnya sepele tapi cukup rumit juga, harus diselesaikan tuntas," tandasnya.

Syamsu Djalal juga menyebut kalau TNI itu dari rakyat, untuk rakyat, dan berada di lingkungan rakyat, sehingga tidak bisa dipisahkan.

Ia pun menyarankan agar KSAD mempertimbangkan lagi keputusannya untuk memecat para prajurit tersebut.

"Jadi jiwa korsanya yang salah dan itu harus dipidana hukum sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan. itu harus tuntas, tapi apakah perlu dipecat dia?" tanya Syamsu Djalal.

Syamsu Djalal tidak setuju jika Kasad mengeluarkan perintah pemecatan kepada para prajurit tersebut.

Keputusan tersebut dikhawatirkan pensiunan jenderal ini bisa menimbulkan masalah-masalah yang lebih serius ke depannya.

"Kalau itu semua nanti dipecat, bukan main nanti bisa-bisa teroris mendekati dia 'udah lah kamu enggak berguna lagi mari kita bergerak' itu mungkin saja," ungkapnya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan Reporter: Mia Kamila

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co