Gatot Nurmantyo Berkoar soal PKI, Balasan Istana dan BIN Telak

25 September 2020 06:40

GenPI.co - Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo menjadi pembicaraan publik karena berkoar mengenai kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI).

Berbagai pihak pun langsung menanggapi pernyataan mantan Panglima TNI tersebut.

BACA JUGA: Berita Top 5: Timor Leste Makin Tercekik, Gatot Desak Jokowi

Salah satunya ialah pihak Istana. Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Donny Gahral Adian menilai Gatot berhalusinasi.

Donny berkaca pada pernyataan peresmian peringatan Hari Pancasila pada 1 Juni sebagai bentuk membangkitkan nilai-nilai PKI.

Menurut Donny, Presiden Soekarno berpidato di depan peserta sidang pertama Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada 1 Juni 1945.

"Bung Karno berpidato tentang Pancasila. Jadi, tidak ada hubungannya dengan PKI,” kata Donny, Kamis (24/9).

BACA JUGA: Timor Leste Makin Tercekik, Indonesia Ikut Terseret

Dia menambahkan, pengesahan Hari Pancasila tidak dilakukan secara mendadak.

"Jadi, tidak ada hubungannya dengan PKI. Sekali lagi, itu agak halusinatif dan terlalu jauh menghubungkan antara hari Lahir Pancasila dengan PKI," jelas dia.

Sementara itu, Badan Intelijen Negara (BIN) juga memberikan balasan yang telak kepada Gatot.

Deputi Bidang Komunikasi dan Informasi BIN Wawan H Purwanto mengatakan, sejauh ini belum ada gerakan yang hendak menghidupkan PKI.

"Selama ini dapat diantisipasi secara baik, undercontrol (terkendali)," kata Wawan.

BACA JUGABela Palestina di Markas PBB, Jokowi Bikin Dunia Terpesona

Mantan rektor Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) itu menambahkan, Indonesia masih on the track.

"Kita tetap pegang teguh Pancasila, UUD 45, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI," kata Wawan.

Dia menilai upaya Gatot mengaitkan pencopotannya lebih awal dari posisi Panglima TNI karena getol menyuarakan nonton bareng film G30S/PKI tidak relevan.

Menurut Wawan, film G30S/PKI ada di YouTube dan bisa disaksikan siapa pun.

“Setiap saat orang boleh memutar, tidak ada larangan," kata Wawan.

Dia menambahkan, sampai saat ini TAP MPRS Nomor XXV/MPRS/1966 Tahun 1966 tentang Pembubaran PKI dan Larangan Penyebaran Komunisme/Marxisme-Leninisme belum dicabut.

BACA JUGA: Gatot Nurmantyo Cengeng, Tidak Cocok Jadi Pemimpin

Wawan menjelaskan, tuduhan Gatot soal Rancangan Undang-undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) sebagai upaya menghapus dasar negara juga tidak terbukti.

"RUU HIP dibatalkan, tidak ada tindak lanjut," kata Wawan. (tan/jpnn)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ragil Ugeng

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co