Megawati Memang Is The Best, Buktinya Mengejutkan!

04 November 2020 07:21

GenPI.co - Ahli Hukum Tata Negara Refly Harun menyoroti sikap Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang tak segan memilih Megawati Soekarnoputri ketimbang Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Tidak heran ketika saya pernah menanyakan kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mana yang dia pilih Megawati atau Jokowi, dan Ganjar Pranowo tanpa ragu mengatakan memilih Megawati," ungkap Refly Harun seperti dikutip GenPI.co dalam kanal YouTube-nya, Selasa (3/11).

BACA JUGAFadli Zon Bongkar Kelakuan Istana, Memalukan! 

Menurut Refly, Presiden Jokowi tidak memiliki legitimasi apa-apa untuk membenamkan seorang Gubernur, tetapi PDIP dan Megawati bisa punya kekuatan untuk itu.

"Sederhana, pilihan yang sangat rasional, karena PDIP dan Megawati akan menentukan nasib Ganjar hari ini dan ke depan, bukan Presiden Jokowi," ujarnya.

Refly juga memberi peringatan kepada Ganjar Pranowo agar harus berhati-hati dan tetap menurut agar karier politiknya jelas, terlebih hasil survei menjagokan dia.

BACA JUGANovember Bikin 3 Zodiak Hoki dan Rezekinya Meledak

"Ganjar juga harus hati-hati dengan PDIP dan Ibu Mega, tanpa endorsement mereka bisa mati karier politiknya. Tapi kalau sudah menjelang 2024 akhirnya misalnya karena tidak di-endorse PDIP dan Ganjar lari ke partai lain seperti NasDem," ungkapnya.

Mengapa NasDem, menurutnya partai tersebut pastinya akan mengambil orang-orang terbaik tak peduli apakah dia kader atau bukan, maka Ganjar Pranowo bisa menjadi presiden tanpa dukungan PDIP walaupun jalan yang ditempuhnya akan lebih berat.

BACA JUGAIstana Melongo! Anies Baswedan Selamatkan Wajah Indonesia 

Refly Harun juga menambahkan jika Ganjar Pranowo berpasangan dengan Anies Baswedan dalam Pemilu 2024 nanti, peluang menangnya akan besar sekali.

"Siapa yang paling jagoan dalam survei terakhir itulah nomor satu, lalu yang tidak paling jagoan ya bersedia menjadi nomor 2, tapi yang jelas ketika disatukan peluang menangnya besar sekali, memang menarik kan melihat politik itu," ungkapnya.

"Mudah-mudah presidential threshold dalam Pemilu bisa dihapuskan oleh MK, mudah-mudahan kali ini MK punya hati nurani mau berkontribusi bagi demokrasi dan konstitusi kita," tambahnya.

BACA JUGANgeri! Megawati Berikan Isyarat Ini Pada Prabowo Subianto

Refly Harun pun menutup pembicaraan dengan mengungkapkan bahwa memang dalam politik tidak ada yang loyal, politik adalah masalah kepentingan.

Jika hari ini kepentingannya sama akan jalan, tapi jika besok kepentingannya berbeda maka tidak akan jalan.

"Kita tunggu saja bagaimana dinamika hubungan antara Megawati, elite-elite PDIP yang gerah dengan hubungan Presiden Jokowi dengan elite-elite partai lain, atau elite-elite non-partai seperti Ganjar Pranowo dan seterusnya," tutup Refly Harun.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan Reporter: Panji

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co