GenPI.co - Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Din Syamsuddin menegaskan dirinya tak akan ikut terlibat dalam partai politik, termasuk Partai Masyumi seperti anggota KAMI lainnya.
"Saya tidak ikut (Partai Masyumi). Itu hak mereka beberapa deklarator," kata Din Syamsuddin di Jakarta, Rabu (11/11).
BACA JUGA: Skenario Istana Mengerikan, Gatot Nurmantyo Pegang Rahasia Ini
Din mengatakan bahwa ia ingin lebih aktif dalam perjuangan kultural dan menyatakan berhenti dari parpol sejak tahun 2000, serta tak akan terlibat dengan partai mana pun.
"Saya tidak terlibat di partai mana pun. Sejak (tahun) 2000 sudah berhenti dari partai politik. Beralih dari perjuangan struktural ke kultural," ungkapnya.
Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah dua periode ini mengatakan KAMI merupakan gerakan independen yang tak akan memiliki hubungan struktural dengan parpol mana pun.
BACA JUGA: Reshuffle Kabinet: 10 Menteri Out, Mahfud MD Diganti Pertama
"Tapi KAMI adalah gerakan independen dan netral serta tidak memiliki hubungan struktural organisatoris dengan partai politik mana pun," tegas Din.
Sebelumnya, sejumlah deklarator KAMI seperti Ahmad Yani dan MS Kaban mengikuti deklarasi Partai Masyumi Reborn.
Setelah dideklarasikan, partai yang sempat dibubarkan di era Presiden Sukarno itu pun akan segera memilih seseorang sebagai pemimpin.
BACA JUGA: Istana Bongkar Isu Kriminalisasi Ulama, Moeldoko: Siapa Ulamanya?
Sebelum memilih caketum, Partai Masyumi akan terlebih dahulu membentuk majelis syuro partai. Nama Ustaz Bachtiar Nasir dan Ustaz Abdul Somad diusulkan menjadi kandidat caketum partai tersebut.
Sejak menjadi Presidium KAMI, aktivitas Din Syamsuddin memang mulai diganggu berbagai pihak.
Mulai dari akun media sosialnya diretas, penolakan-penolakan ormas dan aparat, dituduh sebagai tokoh yang akan menggulingkan Jokowi, hingga ancaman ditangkap aparat.
Melihat berbagai ancaman tersebut, Din Syamsuddin mengaku telah menyiapkan diri bila ada hal-hal yang kurang baik akan menimpa dirinya.
Termasuk, jika ada penangkapan terhadap dirinya oleh pihak kepolisian terkait aktivitas kritisnya terhadap pemerintah.
Din mengaku, bahwa dirinya telah "selesai" dengan urusan dunia.
Bahkan dia tidak gentar jika harus ditangkap, karena menganggap perjuangannya juga diniatkan karena Allah SWT. Inilah yang menjadi pelindung Din Syamsuddin sehingga membuat bergetar kawan dan lawannya.
"Alhamdulilah saya sudah selesai dengan dunia. Karena perjuangan ini diniatkan Lillah, maka saya bertawakkal Alallah. Saya sudah siapkan koper berisi pakaian, AlQuran dan beberapa buku, jika suatu waktu saya ditangkap bahkan ditahan," ujar Din Syamsuddin.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News