2 Tokoh Top Minta Habib Rizieq Ditangkap, Sebab Ceramahnya Ngeri

19 November 2020 03:40

GenPI.co - Fenomena kegaduhan politik terkait Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab bakal terus meruncing. 

Apalagi, pihak yang berseberangan dengan Habib Rizieq terus mencari amunisi untuk bisa menyerang bahkan bisa memenjarakannya.

BACA JUGA: Mendadak Mahfud MD Keluarkan Ancaman Ini, Ngeri!

Namun hal itu tak membuat Habib Rizieq menjadi ciut nyali. Malahan, ceramah Pentolan FPI ini makin garang dan mencengangkan.

Dalam tayangan Front TV yang diunggah dalam akun Twitter @JimlyAs, Rabu (18/11). Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) 2003-2008 Jimly Asshiddiqie menyebut pidato Habib Rizieq penuh kebencian.

"Ini contoh ceramah yang bersifat menantang dan berisi penuh kebencian, permusuhan, yang bagi aparat pasti harus ditindak. Jika dibiarkan provokasinya bisa meluas dan melebar," tegas Jimly seperti dikutip GenPI.co, Rabu (18/11).

BACA JUGA: Jurus Ampuh Hancurkan Anies Baswedan, PSI Top Banget

"Hentikan ceramah seperti ini, apalagi atas namakan dakwah yang mesti dengan hikmah dan mau'zhoh hasanah," tambahnya.

Adapun, pidato yang dimaksud adalah ceramah Rizieq yang menyinggung soal penistaan agama. 

Dalam cuplikan video berdurasi 40 detik tersebut, Rizieq menyinggung soal tragedi berdarah di Prancis yang terkait dengan penghinaan terhadap Islam.

BACA JUGA: Anies Baswedan Makin Top, Jokowi Mati Langkah

Menurut Rizieq, kejadian di Prancis merupakan contoh pembiaran negara terhadap penistaan agama. 

Oleh karena itu, dia meminta setiap penista agama Islam di Indonesia harus diproses.

"Yang menghina nabi, menghina Islam, menghina ulama, proses, betul? Kalau tidak diproses jangan salahkan umat Islam kalau kepalanya ditemukan di jalanan," ujar Rizieq dalam cuplikan video tersebut.

Jimly juga menjabarkan bahwa tugas pemimpin dalam kehidupan bersama adalah memberikan keadilan, menjaga kerukunan, memakmurkan, dan mengawal kebebasan.

Agar teratur untuk mendorong kreativitas dan inovasi ke arah pencerahan dan kemajuan peradaban.

"Jika tidak, maka tidak diperlukan pemimpin sama sekali," tegas Jimly.

Sementara itu, Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ruhut Sitompul meminta pihak yang mendoakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden RI Kelima Megawati Soekarnoputri berumur pendek segera ditangkap. 

Dia juga merespons pencopotan Kapolda Jawa Barat dan Kapolda Metro Jaya, serta dua kapolres dan kapolresta. Hal ini disampaikan Ruhut dalam unggahannya lewat akunnya di Twitter, Selasa (17/11). 

"Dua Kapolda dicopot, satu Kapolresta dan satu Kapolres juga ikut dicopot. Kami Rakyat Indonesia yang cinta damai menunggu biang kerok kadrun-kadrun yang sok menantang Pememerintahan Pak Joko Widodo Presiden RI," jelas Ruhut.

"Dan juga yang mendoakan dua Tokoh Presiden ke-5 RI, ke-7 pendek umur segera dicomot MERDEKA," tambahnya. 

Ruhut mengatakan bahwa dia sebenarnya berharap sosok Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) itu bisa meneduhkan suasana. Namun, faktanya berbeda. 

"Saya (berharap) kesadaran dari beliau sebagai imam besar ingin meneduhkan suasana, tetapi kan tidak, malah menantang, mengompori," jelas Ruhut dikutip GenPI.co dari jpnn.com, Rabu (18/11).

"Ingin menunjukkan dia selevel dengan pemerintah apalagi dengan presiden. Mengajak berdialog dengan banyaknya lagu permintaan. Siapa dia? Kan begitu," tambah mantan anggota Komisi III DPR ini. 

Karena itu, Ruhut meminta jangan hanya para kapolda, kapolres dan kapolresta yang dicopot gara-gara adanya kerumunan massa, tetapi pihak yang memicu adanya kerumunan juga harus diproses. 

"Jadi, jangan hanya kapolda, dan kapolresta dan kapolres, ya, biang keroknya juga harus dong," tegas Ruhut Sitompul.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan Reporter: Panji

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co