Panglima TNI Mendadak Siapkan Pasukan, Prediksinya Ngeri!

23 November 2020 06:45

GenPI.co - Di saat eskalasi perpolitikan tanah air kian memanas, mendadak Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto unjuk kekuatan untuk mengingatkan bagi pengancam persatuan dan kesatuan. 

Langkah Marsekal Hadi dinilai lantaran kondisi saat ini sudah makin mengkhawatirkan sehingga TNI perlu menunjukkan taringnya.

BACA JUGA: FPI Skakmat Jokowi, Lihat Buktinya Ngeri!

Saat ini Panglima TNI tengah menjadi sorotan. Mulai dari membuat statement tegas hingga menggelar kesiapsiagaan pasukan tempur dari tiga matra.

Saat mengeluarkan pernyataan soal pentingnya persatuan dan kesatuan itu, Panglima TNI tak main-main, ia didampingi oleh jajaran komandan pasukan elite TNI. 

Mulai dari Kostrad, Kopassus TNI AD, Korps Marinir TNI AL, Korps Paskhas TNI AU, hingga Komando Operasi Khusus (Koopssus).

BACA JUGA: Negara Makin Semrawut, Jokowi Diduga Sengaja Lakukan Ini

Setelah mengeluarkan ancaman keras terhadap pemecah persatuan dan kesatuan, Panglima TNI langsung melakukan pengecekan pasukan-pasukan khusus di tiga matra. 

Dalam sehari, Panglima TNI bersafari memastikan prajurit-prajurit special forces TNI siap siaga melawan apapun ancaman negara.

Tak hanya bersiap di dunia nyata, Panglima TNI juga meminta masyarakat berhati-hati ketika menggunakan media sosial.

BACA JUGA: Mendadak Menteri Tito Karnavian Bikin Ancaman, Ngeri!

Menurut Hadi, medsos bisa menjadi alat propaganda. Dia mencontohkan fenomena Arab Spring.

"Salah satu contoh peran dunia maya sebagai media gerakan sosial politik ialah fenomena Arab Spring yang terjadi di negara-negara Timur Tengah dan Afrika Utara satu dekade yang lalu," kata Hadi, Sabtu (21/11).

Dia menambahkan, Arab Spring bertujuan mengganggu pemerintahan yang sah.

Menurut Hadi, mobilisasi massa melalui dunia maya, khususnya Facebook, mampu mengguncang masyarakat.

"Bahkan menumbangkan kekuasaan pemerintah," sambung Hadi.

Meski begitu, Hadi tidak memungkiri fakta bahwa medsos memiliki peran penting pada era sekarang.

"Media sosial menjadi alat yang mudah dan berjangkauan luas untuk melakukan berbagai gerakan sosial politik di berbagai negara," ujar Hadi.

Khusus di Indonesia, Hadi menilai medsos dijadikan alat propaganda untuk menimbulkan peran urat saraf.

Menurut dia, medsos sangat efektif sebagai media untuk perang informasi maupun psikologi.

"Sekarang kita mengenal hashtag, trending topic. Dahulu kita menyebutnya sebagai tema propaganda," kata dia.

Mantan Kepala Staf Angkatan Udara itu menilai Indonesia dihantam berbagai isu dalam beberapa waktu terakhir.

Hal itu membuat masyarakat terkotak-kotak, terpolarisasi, dan dibenturkan satu sama lain.

"Terdapat pula narasi yang membangun ketidakpercayaan kepada pemerintah dan tidak percaya kepada berbagai upaya pemerintah untuk kepentingan rakyat," tegas Hadi.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co