Calon Kapolri: Solo Disikat, Calon dari 3 Geng Makin Kuat

23 November 2020 18:30

GenPI.co - Pelengseran terhadap Nana Sudjana dari kursi kapolda Metro Jaya dan Rudy Sufahriadi dari kapolda Jawa Barat membuat bursa calon Kapolri berubah.

Mereka dicopot Kapolri Idham Azis karena dianggap lalai menegakkan protokol kesehatan saat pandemi virus corona (covid-19).

BACA JUGAPanglima TNI Bongkar Modus Jatuhkan Pemerintah, Astaga!

Sebelum dilengserkan, Nana dan Rudy dianggap sebagai kandidat kuat menjadi orang nomor satu di Polri.

Khusus Nana, peluangnya menjadi pengganti Idham Azis bahkan dianggap sangat besar.

Pasalnya, Nana selama ini mendapat cap dari berbagai pihak sebagai anggota Geng Solo.

Istilah tersebut merujuk pada para perwira tinggi (pati) Polri yang pernah berdinas di Solo, Jawa Tengah.

BACA JUGACalon Kapolri: Jokowi Teriak, Geng Solo Disikat, Semuanya Berubah

"Rotasi yang dilakukan Idham Azis kemarin telah membuat perubahan dalam peta bursa calon Kapolri,” kata Ketua Presidium IPW Neta S Pane, Jumat (20/11).

Dia menambahkan, keputusan Idham Azis melakukan pencopotan membuat bursa calon Kapolri diramaikan empat kelompok.

“Yakni, Geng Solo, Geng Makassar, Geng Pejaten, dan Kelompok Independen,” sambung Neta.

BACA JUGA: Merdekakan Indonesia, Soekarno Tidak Searogan Habib Rizieq

Sebenarnya masih ada kelompok lain yang sempat dianggap berpeluang masuk bursa calon Kapolri, yakni Geng Palembang.

Akan tetapi, Neta menilai peluang anggota Geng Palembang menjadi pengganti Kapolri Idham Azis sudah tertutup.

“Dalam bursa Kapolri kali ini, Geng Palembang sudah hilang dari permukaan," ujar Neta.

Berikut nama-nama pati Polri yang selama ini disebut-sebut masuk bursa calon Kapolri:

1. Wakil Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Wakapolri) Komjen Gatot Eddy Pramono (Angkatan 1988 A)

2. Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Komjen Agus Andrianto (Angkatan 1989)

3. Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Komjen Listyo Sigit Prabowo (Angkatan 1991)

4. Kepala Badan Intelijen dan Keamanan (Kabaintelkam) Komjen Rycko Amelza Dahniel (Angkatan 1988 B)

5. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Boy Rafli Amar (Angkatan 1988 A)

BACA JUGA: Panglima TNI Nilai 2 Orang Ini Mau Hancurkan Negara, Caranya Gila

6. Kapolda Jawa Barat Irjen Ahmad Dofiri (Angkatan 1989)

7. Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran (Angkatan 1991). (reqnews)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ragil Ugeng

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co