GenPI.co - Presiden Joko Widodo (Jokowi) disebut telah menciptakan konflik ideologi, hal itu terungkap dalam video mantan Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah yang beredar di media sosial.
Dalam video tersebut, Fahri Hamzah membahas soal Presiden Jokowi yang menciptakan konflik ideologi.
BACA JUGA: Mahfud MD Tak Berkutik Dibongkar FPI, Buktinya Nyata
"Pak Jokowi menciptakan konflik ideologi. Apa sekarang hasilnya?" beber Fahri Hamzah.
Fahri Hamzah juga mengatakan bahwa Jokowi kala itu hanya terpaku pada Habib Rizieq yang kemudian hari, justru membuat namanya makin terangkat dan dikenal oleh banyak orang.
"Cuma ngurus Habib Rizieq, yang tadinya nggak terkenal, bukan siapa-siapa, dijadiin musuh negara. Dibikin rekayasa, jadi konflik besar seperti sekarang ini, jadilah Habib Rizieq jadi tokoh besar," beber Fahri Hamzah.
BACA JUGA: IPW Bongkar Bahayanya Habib Rizieq, Ngeri!
"Setelah itu bingung sendiri bagaimana mengatasinya. Kenapa bikin konflik ideologi," tambahnya dalam video tersebut.
Dalam Twitter pribadinya, Fahri Hamzah mengungkapkan bahwa video tersebut diambil sekitar tahun 2017 dan kini sudah tahun 2020.
"Video Ini kira-kira 2017, sekarang 2020. Oi Jakarta Tell me," tulis Fahri.
BACA JUGA: Keberuntungan Tingkat Dewa, 4 Zodiak Jauh Sial dan Cepat Kaya
Sebelumnya, Fahri juga mengomentari tentang buku berjudul How Democracy Die yang ditulis oleh Profesor dari Harvard Steven Levitsky dan Daniel Ziblatt yang belakangan dipopulerkan oleh postingan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
"Orang Jakarta lagi ribut ini, Saya dah ribut awal tahun lalu," cuit Fahri Hamzah.
"Sebetulnya itu adalah kesimpulan 2 guru besar Universitas Harvard: Steven Levitsky dan Daniel Ziblatt. Dalam buku mereka yang terkenal How Democracy Die," ungkap Fahri.
"Mereka menuturkan bagaimana demokrasi bisa mati oleh kudeta militer atau oleh pemilu yang menaikkan para pemimpin curang," tambah Fahri.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News