GenPI.co - Presiden Joko Widodo alias Jokowi turut terseret dalam pusaran bursa calon Kapolri.
Mantan wali kota Solo, Jawa Tengah, itu dianggap memberikan lampu hijau kepada Kapolri Idham Azis untuk “mempereteli” Geng Solo.
BACA JUGA: Calon Kapolri: Jenderal Andalan Rontok, 11 Komjen Panas Dingin
Geng Solo sendiri merujuk kepada para perwira yang pernah bertugas di Solo.
Sebagian dari mereka memiliki karier yang bagus di Polri. Salah satunya ialah mantan Kapolda Metro Jaya.
Selain Nana, nam lain yang moncer ialah Brigjen Ahmad Lutfi dan Komjen Listyo Sigit Prabowo.
Nana sendiri dianggap makin sulit menjadi Kapolri setelah dicopot dari kursi kapolda Metro Jaya karena dianggap lalai menegakkan protokol kesehatan.
BACA JUGA: 7 Calon Kapolri, Nomor 5 Bisa Jadi Kuda Hitam
“Penggeseran Geng Solo itu atas restu Istana,” kata Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane, Sabtu (21/11).
Sebelum dilengserkan dari kursi kapolda Metro Jaya, Nana disebut-sebut sebagai calon kuat untuk menggantikan Kapolri Idham Azis.
Nah, peta persaingan calon Kapolri pun langsung berubah setelah Idham mencopot Nana.
BACA JUGA: Calon Kapolri: Geng Makassar Makin Maut, Ini Kandidat Terkuat
Neta menjelaskan, tergusurnya Nana membuat geng lain di Polri memiliki kesempatan besar menjadi pengganti Idham.
“Tergusurnya anggota Geng Solo otomatis memperkuat Geng Makassar serta memberi peluang bagi Geng Pejaten," ujar Neta. (reqnews)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News