Prabowo Tak Layak Jadi Presiden, Gerindra Bakal Rontok

30 November 2020 09:40

GenPI.co - Pengamat politik Triyono Lukmantoro menilai Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto merupakan masa silam, dan tidak layak menjadi Presiden. 

Ia pun menyebutkan bahwa jika Prabowo kalah lagi, hal itu akan menjadi hal yang memalukan.

BACA JUGAGubernur Lemhannas: Harus Ada yang Berani Lawan Habib Rizieq

"Satu karena usianya sudah cukup tua dan dia jadi calon wakil presidennya Bu Mega kalah. Dua kali mencalonkan jadi presiden langsung juga kalah, lalu mau yang ke tiga? Nanti kalo kalah lagi malu dong," beber Triyono pada GenPI.co.

Dosen FISIP Undip ini menilai bahwa Prabowo akan menjadi seseorang yang tidak tahu malu. 

Sebab, seumur-umur ia hanya menjadi calon presiden saja dalam karier politiknya. Ia pun mengatakan bahwa Prabowo patut diabaikan.

BACA JUGA: Omongan Gatot Nurmantyo Mencengangkan, Bongkar Calon Kapolri

"Jangan sampai dia menjadi calon presiden dan Pak Ganjar jadi calon wakil presiden. Sangat disayangkan, karena sisi generasi sudah beda, dari cara berpolitik sudah beda," ujar Triyono, Sabtu (28/11).

"Menurut saya malah enggak baik itu nanti. Jangan sampai Ganjar cuma jadi pendukung saja," tambahnya.

Triyono juga menilai Prabowo cukup oportunistik dan bermain-main dengan kelompok Isam radikal. 

BACA JUGANgeri! Fakta Jokowi di Balik Aksi TNI Copot Baliho Habib Rizieq

Sebab, ia mengklaim sebagai seorang nasionalis tetapi justru merangkul kelompok Islam. 

Ia juga mengingatkan bahwa dulu saat kampanye, Prabowo sempat berjanji akan menjemput langsung Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab kalau dirinya menjadi presiden.

"Itu sangat mengganggu karena ia bermain-main dengan kelompok Islam garis keras. Menurut saya itu jadi kelemahan yang telak," ujarnya.

Triyono juga membongkar saat ini Prabowo dan Gerindra sangat lemah akibat ulah Edhy Prabowo yang dicokok KPK akibat korupsi terkait izin ekspor benur.

Triyono mengatakan bahwa hal tersebut bisa menjadi salah satu cara untuk menyerang Gerindra.

"Ini menjadi satu kasus yang menarik. Pasalnya, Gerindra belum pernah masuk dalam pemerintahan selama menjadi partai politik. Namun, baru satu tahun ada kadernya yang jadi menteri sudah mampu korupsi," bebernya.

Triyono mengatakan bahwa kasus korupsi tersebut bisa menjadi cara untuk mengampanyekan bahwa Gerindra memang tidak layak untuk di pemerintahan.

"Ini bisa jadi satu cara untuk menyerang Gerindra. Apalagi, saat itu dia merupakan lawan dari Pak Jokowi. Sudah dikasih kebaikan, malah kemudian menunjukan kerakusan," katanya.

Apalagi menurut Triyono, Gerindra tidak pernah menang dalam pemilu. Kini, ketika kadernya ditunjuk sebagai menteri ternyata malah korupsi. 

Ia pun mengatakan bahwa Gerindra tidak memiliki bakat untuk duduk di pemerintahan karena programnya dinilai jelek.

"Dan Prabowo di antara kelompok-kelompok Islam konservatif itu sudah jelek. Karena dia sudah mengakui kemenangan Jokowi dan bahkan mau masuk pemerintahan," ungkap Triyono.

"Ini membuat penilaian kelompok Islam konservatif sudah kecewa dan bahkan marah. Menurut saya, hal ini dapat menurunkan suara Prabowo besok," imbuhnya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan Reporter: Panji

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co