Prabowo Subianto Menangis Pilu, Pilihannya Hanya Membisu

03 Desember 2020 07:50

GenPI.co - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang biasanya memiliki gestur tegas, tegap, dan bersuara lantang, kini membisu usai salah satu tangan kanannya, Edhy Prabowo terlibat kasus korupsi. 

Hingga kini, Prabowo Subianto belum bersuara, ia tidak lagi bisa memperlihatkan kekuatannya kepada publik.

BACA JUGAStrategi Istana Top, Prabowo Ingin Mundur, Fadli Zon Makin Liar

Melihat strategi yang dilakukan Menteri Pertahanan itu, Akademisi Triyono Lukmantoro setuju dengan sikap Prabowo Subianto yang tidak memberikan pernyataan apapun. 

Sebab, menurutnya apa yang didapatkan oleh Gerindra itu bukanlah sebuah prestasi.

"Jika saya orang Gerindra, saya setuju kalau Pak Prabowo nggak ngomong. Karena nanti akan banyak ruginya daripada manfaatnya," jelas Triyono pada GenPI.co, Senin (30/11).

BACA JUGA: Mendadak Jubir FPI Munarman Mengaku Ini, Bikin Melongo

"Karena yang dibicarakan ini bukan prestasi, melainkan suatu tindakan yang tidak bermoral apalagi ini adalah korupsi," tambahnya.

Menanggapi soal janji Prabowo yang akan menjebloskan anak buahnya jika melakukan tindak korupsi. 

Menurut Triyono janji tersebut merupakan retorika politik yang berbalik kepada Prabowo.

BACA JUGA: Strategi Mahfud MD Tingkat Dewa, Mengejutkan Dunia

"Dalam politik janji boleh disampaikan di depan. Itu retorika politik, pada saat retorika tersebut berbalik dan bahkan bertentangan dengan janji yang semula itu. Maka lebih baik dia diam saja," katanya.

Triyono pun menerangkan beberapa alasan mengapa Prabowo diam. Menurutnya hal tersebut dilakukan agar Prabowo tidak mengalami rasa malu berlipat ganda.

"Karena Edhy Prabowo ini mewakili kader Gerindra dalam pemerintahan Jokowi. Dua, ia adalah representasi dari kedekatannya dengan Prabowo. Prabowo ini kan masih punya ambisi untuk menjadi calon presiden 2024," ungkap Triyono.

Ia pun menilai tindakan Edhy telah menghancurkan Prabowo. Terlebih lagi, menurutnya yang paling mencolok adalah kebijakan ekspor benih lobster tersebut berasal dari partai Gerindra.

"Kita bisa menduga, oh ternyata ini jangan-jangan digunakan untuk mengeruk uang yang digunakan sebagai pencapresan nanti. Logikanya kan mudah," beber Triyono.

Dosen FISIP Universitas Diponegoro ini juga membeberkan, bahwa Prabowo sangat kecewa dengan keadaan saat ini. 

"Prabowo juga sempat menangis dan meneteskan air mata, dalam pengertian sebenarnya ia merasa sangat kecewa," ungkapnya.

Hal tersebut merupakan tamparan untuk Prabowo dan partai Gerindra. Sebab, ini baru setahun ada di pemerintahan. Ternyata orang yang paling dekat dengan Prabowo malah tersangkut korupsi.

Ia pun mengatakan bahwa partai Gerindra sudah terpersonalisasi oleh sosok Prabowo yang masih punya ambisi untuk menjadi capres pada 2024. 

Karena hal tersebut, Prabowo diam untuk meminimalisir pertanyaan yang simpang siur.

"Prabowo tidak ingin terlibat dalam pembicaraan yang justru akan menimbulkan banyak pertanyaan, jadi cukup anak buahnya saja di Gerindra. Nanti kalau Prabowo ngomong malah jadinya berkepanjangan," pungkas Triyono.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan Reporter: Panji

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co