Calon Kapolri: Isi WA Petinggi Polri Terkuak, Geng Solo Disikat

03 Desember 2020 09:26

GenPI.co - Persaingan para calon Kapolri menuju suksesi benar-benar panas. Tensi yang panas pun memakan korban.

Nana Sudjana yang sebelumnya dianggap layak menggantikan Kapolri  Idham Azis dicopot dari jabatannya sebagai kapolda Metro Jaya.

BACA JUGA: OPM Beber Hal Mengerikan, Panglima TNI Harus Beraksi

Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane menilai pencopotan terhadap Nana berkaitan dengan kerumunan massa dalam acara yang dihadiri Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab.

"Pencopotan kapolda Metro itu sangat kental nuansanya dengan bursa Kapolri," ucap Neta, Selasa (1/12).

Neta menambahkan, sebelum dicopot, Nana merupakan salah satu kandidat kuat calon Kapolri.

Salah satu alasannya ialah Nana dianggap sebagai anggota Geng Solo. Istilah itu merujuk pada karier Nana yang pernah bertugas di Solo.

"Dia adalah teman dekat Pak Jokowi ketika Pak Jokowi jadi wali kota Solo," ujar Neta.

BACA JUGA: Kapolri Idham Azis Tiba-Tiba Kumpulkan Para Jenderal

Neta memprediksi, sebelum dicopot, Nana akan menggantikan Kepala BNN Heru Winarko.

Jika hal itu terjadi, Nana akan naik pangkat menjadi komisaris jenderal (komjen).

"Artinya makin berpeluang menuju posisi Kapolri. Akan tetapi, kerumunan itu terjadi dan Nana pun dicopot dari jabatannya,” ujar Neta.

Dia menambahkan, pencopotan itu membuat peluang Nana menjadi Kapolri sangat tipis.

"Ketika Pak Jokowi berteriak marah barulah ada tindakan. Yang dikorbankan ialah Nana yang notabene Geng Solo," kata Neta.

Menurut Neta, Nana mendapat pesan berisi tindakan persuaris dari pimpinan Polri sebelum Habib Rizieq pulang ke Indonesia.

"Ketika Habib Rizieq mau datang, Pak Nana itu mendapat WA dari pimpinan kepolisian supaya persuasif,” kata Neta.

Saat di lapangan, sambung Neta, Nana melihat ada anggota Brimob yang berjaga.

BACA JUGA: Kritik Amien Rais, Mantan Anak Buah SBY: Hanya Ilusi

Akan tetapi, Neta menduga pesan itu membuat Nana tidak mengambil langkah signifikan.

“Sangat wajar Kapolda Metro juga tidak melakukan langkah-langkah yang signifikan karena ada perintah persuasif," ujar Neta. (reqnews)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ragil Ugeng

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co