GenPI.co - Ketua Komisi Pemangku Kepentingan dan Konsultasi Publik Kementerian Kelautan dan Perikanan (KP2-KKP) Effendi Gazali blak-blakan membongkar informasi terkait adanya lima kelompok yang terlibat dalam ekspor benih lobster.
Effendi Gazali juga menyatakan bahwa kelima kelompok ini kemungkinan sedang diselidiki oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
BACA JUGA: Fadli Zon Kena Skakmat Pengacara Ini, Mengejutkan!
Guru besar Universitas Indonesia itu menyampaikan identifikasi keterlibatan masing-masing kelompok tersebut pada acara Indonesia Lawyers Club, Selasa (1/12).
"Pertama, kelompok penyelundup lama yang tidak mau kebijakan ekspor benih lobsternya dibuka. Caranya, dengan manipulasi teori dan kampanye bahwa benih lobster di Indonesia terancam punah," beber Effendi.
Kelompok kedua adalah penyelundup lama yang sudah akan berhenti, tapi karena ditawarkan dapat untung Rp 1000 per ekor, mereka kembali mengembangkan bisnisnya.
BACA JUGA: Takdir Jadi Bos, Mimpi 4 Zodiak Bakal Jadi Kenyataan
"Lalu, kelompok ketiga ini benar-benar baru berkecimpung dalam dunia ekspor benih lobster. Untuk melanggengkan bisnisnya, mereka langsung bentuk asosiasi dagang abal-abal," beber pakar komunikasi ini.
Sementara itu, politisi Fahri Hamzah disebutkan Effendi termasuk dalam kelompok keempat.
"Ini gabungan pemain lama dan baru yang bingung melihat keadaan dan menunggu. Jadi, walaupun sudah punya izin, tapi masih nunggu dan tidak melakukan ekspor," jelasnya.
Kelompok terakhir merupakan kelompok LSM yang sangat menginginkan nelayan Indonesia untuk melakukan budidaya benih lobster. Effendi menyebutkan KP2-KKP sependapat dengan kelompok kelima ini.
"Dalam peraturan yang kami siapkan harusnya ada budidaya dulu dua kali, baru bisa melakukan ekspor benih lobster," kata Effendi.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News