IPW: Rakyat Akan Mendukung Jika Pejabat Korupsi Dihukum Mati

07 Desember 2020 07:45

GenPI.co - Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S. Pane mengatakan bahwa kesalahan Presiden RI Joko Widodo dalam urusan memilih menteri semakin terlihat di periode kedua masa kepemimpinannya.

"Jokowi berencana mereshuffle kabinetnya, tetapi selalu batal hingga kedua menterinya ditangkap KPK," kata Neta kepada GenPI.co, Minggu (6/12).

BACA JUGA: 2 Menteri Telibat Korupsi, Kapan Jokowi Mau Reshuffle Kabinet?

Seperti diketahui, dua menteri Jokowi menjadi tersangka korupsi dalam waktu dua pekan terakhir. 

Pada 24 November 2020, Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo ditangkap dan menjadi tersangka kasus suap benih lobster.

Kemudian, kurang dari dua pekan setelahnya, KPK kembali menetapkan Menteri Sosial Juliari Batubara menjadi tersangka kasus suap terkait bansos COVID-19, pada Sabtu (5/12).

Menurutnya, penangkapan kedua menteri Jokowi membuat masyarakat luas tahu persis seperti seperti moralitas dan mentalitas aparatur pemerintahan di era kedua Presiden Jokowi.

Bahkan, Neta mengatakan bahwa IPW yakin masyarakat akan memberi dukungan jika para koruptor dijatuhi hukuman mati

"Kami berkeyakinan jika KPK dan pengadilan Tipikor menjatuhkan hukuman mati kepada menteri KKP tersebut rakyat akan mendukungnya," jelasnya.

Lebih lanjut, IPW memberikan apresiasi terhadap kerja KPK dalam menciduk kedua menteri kabinet Jokowi tersebut.

“Diharapkan makin lebih agresif lagi memburu menteri lainnya dianggap melakukan aksi korupsi," kata Neta.

BACA JUGA: Kekayaan Menteri Sosial Bikin Mimisan, Gitu Kok Masih Korupsi

Penangkapan kedua menteri Jokowi pun membuat isu reshuffle kabinet semakin mencuat. 

Menurut Neta, jika Jokowi tidak segera melakukan tindakan reshuffle dalam kabinetnya saat ini, ditakutkan akan semakin banyak menteri-menteri yang terbukti korupsi. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co