GenPI.co - Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) Munarman membeberkan bahwa Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab menjadi target medis dan politik.
"Target medisnya itu (di-covid-kan). Kalau target politiknya itu supaya Habib Rizieq tidak ngomong. Ini sebetulnya operasi 'pembungkaman' terhadap Habib Rizieq," tegas Munarman, Rabu (9/12).
BACA JUGA: Ngeri! Mantan Petinggi BIN Bongkar Ini, Polisi Makin Tersudut
Munarman mengaku tidak tahu apa motif dari operasi pembungkaman terhadap Habib Rizieq. Namun ia mengaku bahwa ada orang-orang yang mudah tersinggung dengan kritikan Habib Rizieq.
"Kalau dia mendengar kritik merasa blingsatan, dunia mau kiamat, padahal itu cuma kritik. Habib Rizieq juga sudah bilang, kritik itu bukan memberontak. Jadi, kritik itu ya sah," beber Munarman.
BACA JUGA: Nggak Nyangka, 4 Shio Bakal Kaya Mendadak Akhir Tahun
Menurutnya instrumen covid-19 bukan lagi menjadi instrumen medis saja, tapi juga instrumen politik.
Munarman pun memberi contoh seperti daerah Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat yang 'dipaksakan' seolah-olah menjadi zona merah sehingga harus disemprot disinfektan dan dilakukan rapid test berkali-kali.
"Alhamdulillah, ternyata tidak ada (positif covid-19). Ada lima orang reaktif, tapi begitu di-tracing tidak terkait kehadirannya di Maulid Nabi Muhammad dan tidak bersentuhan dengan Habib Rizieq," jelasnya.
BACA JUGA: Setelah Makan Pisang Jangan Mengonsumsi Ini, Sangat Berbahaya
Munarman juga mengklaim bahwa Ketua Umum FPI dan ketua panitia peringatan Maulid Nabi Muhammad di Petamburan pada Sabtu, (14/11) sudah melakukan tes swab.
"Begitu dites, dua-duanya negatif. Habib Rizieq tentu saja bereaksi, ngapain dibeginikan," kata Munarman.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News