Strategi Istana Sukses Bungkam Habib Rizieq, Reaksi Jokowi Ngeri

17 Desember 2020 06:40

GenPI.co - Ahli Hukum Tata Negara Refly Harun membongkar mengenai psikologi Istana dan orang yang berada di lingkaran Presiden Joko Widodo (Jokowi). 

Menurutnya, orang-orang dekat Jokowi tidak suka dengan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab karena seringkali mengkritik pemerintahan.

BACA JUGA: Pakar Hukum Top Bongkar Ganasnya Polisi Jerat Habib Rizieq, Ngeri

"Mereka pasti orang yang tidak berkenan, tidak suka dengan Habib Fizieq karena mereka adalah kelompok yang selalu mengkritik pemerintahan Jokowi dan memang dalam pilpres terakhir terang-terangan mendukung Prabowo Subianto," jelasnya, Senin (14/12).

Dalam kanal YouTube-nya, ia mengatakan bahwa FPI merupakan salah satu motor yang mengkritik keras pemerintahan. 

Menurutnya, Habib Rizieq juga memimpin FPI dari Arab Saudi hingga meminta Jokowi untuk mundur sebagai presiden.

BACA JUGA: Dewa Langit Guyur 5 Shio Hoki dan Rezeki, Siap-Siap Bakal Tajir

"Bahkan bisa dikatakan FPI adalah salah satu motornya, dan berkali kali pula Habib Rizieq memberi komando dari Arab Saudi untuk mendukung Prabowo dan meminta presiden Jokowi mundur saja bila tidak mampu memerintah," ungkapnya.

Menurut Refly Harun, FPI bukanlah kelompok yang menyenangkan bagi Istana. Oleh karena itu, ketika ada kejadian yang paling besar yaitu tewasnya enam laskar FPI, Jokowi tetap diam.

"Tapi Presiden Jokowi tidak tergerak untuk menganggap ini serius karena psikologi Istana tadi yang memang tidak menyukai kelompok itu tadi," jelas Refly. 

BACA JUGA: 3 Zodiak Dihantam Dewa Uang, Hokinya Tembus Hingga Langit

"Bahkan psikologi itu pula yang menggerakan beberapa pihak untuk mengucapkan selamat kepada Polda Metro Jaya melalui karangan bunga," tambahnya.

Menurutnya, ada juga yang mengunggah di media sosial seolah-olah kematian enam laskar FPI tersebut merupakan berita gembira. 

Seperti menyambut kematian seorang pengacau keamanan residivis, orang yang berbahaya dan tidak patut hidup.

"Ini yang menurut saya berbahaya karena menumpulkan rasa kemanusiaan kita. Terlepas bahwa kelompok FPI ini barangkali bukan kelompok yang disukai pemerintah dan selalu berseberangan dengan Istana terutama Presiden Jokowi." tegas Refly.

"Akan tetapi kita harus tetap menjalankan amanat konstitusi kita untuk melindungi segenap bangsa," imbuhnya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan Reporter: Panji

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co