GenPI.co - Salah satu diplomat Jerman terlihat menyambangi DPP Front Pembela Islam (FPI) di Petamburan, Jakarta Pusat, Kamis (27/12).
Kuasa Hukum FPI Azis Yanuar pun mengkonfirmasi kedatangan sang diplomat Jerman tersebut. Dirinya mengatakan tujuan kunjungan tersebut adalah untuk mengenal FPI secara langsung.
BACA JUGA: Seminggu Sebelum Kunjungi Markas FPI, Kedubes Jerman Cuit Begini
Menanggapi peristiwa ini, ahli forensik bahasa Wahyu Wibowo mengatakan ada beberapa tindakan yang maknanya harus dilihat secara kritis.
“Kehadiran diplomat Jerman bisa saja benar hanya sekadar silaturahmi,” kata Wahyu, Senin (21/12).
Namun, kedatangan itu bisa juga dianggap sebagai keingintahuan pihak asing apakah ada kaitan dengan pelanggaran HAM dibalik kasus penembakan enam laskar FPI.
Oleh karena itu, Wahyu menilai publik harus berpikir kritis terhadap kedatangan diplomat Jerman tersebut.
“Sehingga, kita tidak semena-mena mengaitkan keberpihakan Jerman kepada FPI,” ujar pengajar di Universitas Nasional itu.
Menurutnya, jika semena-mena, akan terjadi proses pencitraan kepada salah satu pihak.
“Proses pencitraan ini terbentuk dari dugaan publik dalam menilai kunjungan itu. Dugaan tersebut bisa jadi bola liar yang dapat menimbulkan berbagai macam penafsiran masyarakat,” kata dia.
BACA JUGA: Pakar Intelijen Bongkar Diplomat Jerman ke Markas FPI, Ternyata
Dalam pernyataan resminya, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI mengatakan Kedubes Jerman sudah meminta maaf dan menyesalkan kejadian tersebut, Minggu (20/12).
“Kedubes Jerman juga menolak tegas kesan bahwa kedatangan stafnya sebagai bentuk dukungan Jerman kepada organisasi tersebut,” kata pihak Kemlu.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News