GenPI.co - Kepala Divisi Humas Polri Irjen Argo Yuwono menyatakan masih mengejar empat orang laskar Front Pembela Islam (FPI) yang melarikan diri usai insiden bentrok di kawasan Cikampek, Karawang, Jawa Barat.
Dalam insiden mengenaskan pada 7 Desember 2020 tersebut menewaskan enam orang pengikut Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab.
BACA JUGA: Pernyataan Imam Besar New York Menggetarkan Jiwa, Istana Terseret
"Tunggu saja (masih kita kejar)," kata Argo kepada wartawan, Sabtu (26/12).
Kendati demikian, belum diketahui kendala yang dialami pihak kepolisian hingga belum berhasil menangkap empat orang tersebut.
Menurut polisi, empat orang tersebut berperan menghalangi polisi saat insiden bentrok.
Polisi mengungkapkan lokasi kejadian di depan Hotel Novotel Karawang. Keempat anggota Laskar FPI itu berada di dalam mobil Toyota Avanza.
BACA JUGA: Doanya Tembus Langit, Mimpi 4 Zodiak Jadi Kenyataan Akhir Tahun
Mereka menghalangi dengan cara menabrak di bagian depan kanan mobil polisi. Setelah menabrak kemudian melarikan diri.
Hal ini terungkap dari rekonstruksi yang dilakukan oleh Dit Tipidum Bareskrim.
Dalam rekonstruksi tersebut juga menjelaskan jika enam orang laskar FPI itu tidak tertembak secara bersamaan.
Dua tewas dalam baku tembak dan baru diketahui saat di Rest Area KM 50 yang menjadi TKP ketiga, saat ban mobil anggota FPI kempis dan mobil mereka dihentikan polisi.
Empat orang lainnya ditangkap hidup dan dibawa oleh polisi. Namun, polisi menuturkan mereka tidak diborgol.
Kemudian dikatakan mereka mencoba mencekik anggota dan merebut senjata anggota, maka keempatnya ditembak mati di atas mobil polisi di Kilometer 51+200 Tol Jakarta-Cikampek.
Fakta baru ini memantik kontroversi karena polisi tidak membawa borgol, sehingga sangat aneh membawa orang yang berbahaya tetapi tidak memborgol mereka.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News