Strategi Megawati Top, Nasib Gerindra Bisa Tragis

29 Desember 2020 14:40

GenPI.co - Kedigdayaan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) masih sulit ditumbangkan oleh berbagai kekuatan partai lain. Apalagi setelah strategi politik dari Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri termakan oleh Partai Gerindra.

Bergabungnya Partai Gerindra ke gerbong pemerintahan menjadi awal untuk menciutkan gema dari kekuatan Prabowo. Hal itu mengingat nama Prabowo masih cukup besar pada pemilu.

BACA JUGA: Waspada, Anies Baswedan Bisa Kena Jebakan Batman Jika Lakukan Ini

Peneliti Masyarakat Peduli Parlemen (Formappi) Lucius Karus menilai, strategi memeluk rival ke kabinet seperti sebuah bumerang.

Pada fase awal PDIP mungkin akan sedikit mengalami kerugian, tetapi itu tidak berlangsung lama.

Setelah itu, peta politik justru akan berputar arah menjadi bumerang bagi partai milik Prabowo Subianto tersebut.

“Karena (Gerindra) dianggap tidak konsisten dengan visi politiknya pada saat kampanye kemarin,” kata Lucius kepada GenPI.co pada Selasa (29/12).

Jika tidak dikelola dengan baik, Lucius melihat inkonsistensi itu akan menjadi modal yang merugikan bagi Partai Gerindra untuk mengarungi kontestasi 2024.

Di sisi lain PDIP mendapat keuntungan yang luar biasa dari strateginya tersebut. Partai berlambang banteng moncong putih itu bisa menjual strategi itu sebagai kampanye politik yang menawan.

Selain itu, PDIP seperti mendapat keleluasaan pilihan politik yang besar. Jika kans Prabowo atau Partai Gerindra meluas, bisa diajak untuk berkoalisi kembali.

Menurut Lucius, ketika opsi itu dipilih maka PDIP akan tetap terlihat kuat, sementara Partai Gerindra justru sebaliknya.

BACA JUGA: AHY dan Anies Bakal Bersaing Ketat di Pilpres 2024

“Yang lemah itu akan cenderung mencari aman di bawah payung kelompok yang kuat,” pungkasnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cahaya Reporter: Chelsea Venda

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co