GenPI.co - Setelah Front Pembela Islam (FPI) dibubarkan pemerintah pada Rabu (30/12) lalu, pentolan ormas itu langsung bergerak dan membentuk ormas baru.
Nama ormas bentukan baru itu adalah Front Persatuan Islam yang juga disingkat FPI.
BACA JUGA: Imbas Pembubaran FPI, Pemerintah Makin Kesusahan
Pembentukan Front Persatuan Islam (FPI) pun disambut baik oleh politikus Gerindra Fadli Zon. Ia pun memberi ucapan selamat lewat akun Twitter-nya @fadlizon.
"Selamat atas lahirnya “Front Persatuan Islam”," cuit Fadli Zon Kamis (31/13).
Sehari sebelumnya, mantan Wakil Ketua DPR itu mengkritik pemerintah yang membubarkan Front Pembela Islam.
Ia mengatakan tindakan itu sebagai sebuah praktik otoritarianisme.
"Saya tegaskan, pelarangan organisasi tanpa proses pengadilan adalah praktik otoritarianisme. Ini pembunuhan terhadap demokrasi dan telah menyelewengkan konstitusi," kata Fadli Zon, Rabu (30/12).
Menurut Fadli, salah satu hak warga negara dalam alam demokrasi adalah berkumpul dan beserikat.
Tindakan memberangus hak tersebut adalah pembunuhan terhadap demokrasi.
"Seharusnya pelarangan atau pembubaran atau penghentian organisasi bisa dilakukan melalui keputusan pengadilan," katanya.
BACA JUGA: Pemerintah Larang FPI, Pengamat: Dukung, Tapi...
Ia kemudian menyebut tindakan pembubaran itu sebagai catatan kelam dalam lemabaran sejarah Indonesia.
"Patut kita sesali sebagai catatan hitam bagi perkembangan demokrasi kita di penghujung 2020," tandasnya.(JPNN)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News