GenPI.co - Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane mengungkap dua kasus besar yang ditinggalkan Kapolri Jenderal Idham Azis kepada penerusnya.
Ia bahkan mengatakan bahwa tugas tersebut tidaklah mudah.
BACA JUGA: Ada Bocoran dari Moeldoko soal Nama Calon Kapolri Baru, Siapa Ya?
"Tentunya tidak akan mudah untuk diselesaikan Kapolri baru," kata Neta dalam keterangannya, Selasa (5/1).
Neta menyebutkan, kasus pertama yang ditinggalkan Idham Azis itu adalah kasus pembunuhan satu keluarga di Sigi, Sulawesi Tengah yang diduga dilakukan Mujahidin Indonesia Timur (MIT).
Kemudian, kasus kedua adalah penembakan yang menewaskan 6 laskar Front Pembela Islam (FPI) di Tol Cikampek.
"Ketidakmampuan menuntaskan kasus Sigi adalah kegagalan Ihdam Azis sebagai mantan petinggi Densus 88 (Antiteror Mabes Polri) yang selama ini sangat agresif memburu teroris," ungkap Neta.
Masa kerja Kapolri Jenderal Idham Azis kini tinggal 20 hari lagi dan selanjutnya akan pensiun.
IPW berharap, menjelang detik-detik memasuki pensiun, Idham Azis sebagai Kapolri bisa menyelesaikan kedua kasus besar tersebut, khususnya yang pertama.
"Sehingga penangkapan ini sebagai hadiah pensiun bagi Idham," kata Neta.
Jika kedua kasus ini tidak bisa diselesaikan, Neta khawatir akan berdampak pada menurunnya kepercayaan publik terhadap Polri.
Untuk itu, Neta menegaskan, Kapolri baru diharapkan bisa segera melakukan konsolidasi di internal Polri agar jajaran kepolisian bisa lebih fokus lagi untuk menuntaskan kasus tersebut.
BACA JUGA: Terawangan Primbon Calon Kapolri, Begini Kata Mbah Mijan
Kapolri baru juga perlu melakukan berbagai pendekatan kepada tokoh-tokoh masyarakat untuk membantu Polri menuntaskan warisan Idham Azis ini.
"Sehingga saat kasus ini dituntaskan, masyarakat benar-benar percaya pada Polri," tuturnya. (boy/jpnn)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News